"Sudah deh cukup "gojekan" ini. Sekadar untuk refreshing daripada bersitegang tentang politik melulu. Masak saya polemik begituan sama Bambang Soesatyo. Itu cuma gojekan usil saja. Yang penting islah dan rekonsiliasi saja," kata Hajri kepada detikcom, Senin (22/12/2014).
Rekonsiliasi dalam sudut pandang Hajri ada dua hal. Pertama, rekonsiliasi biasa berupa perdamaian antara kedua kubu DPP hasil Munas Bali dan DPP hasil munas Ancol. Yang kedua, islah melalui Munas Rekonsiliasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau para pemrakarsa munas rekonsiliasi sendiri pastilah tidak mampu membiayainya kecuali dibandari oleh Bambang. Saya dengar-dengar Bambang sedang mempertimbangkannya. Dengar-dengar sih..." kata Hajri.
"Saya rasa satu saja dari beberapa private jet punya Bambang Soesatyo cukup untuk membiayai rekonsiliasi. Apalagi kalau ditambah sedikit dari hasil eksplorasi pertambangannya kalau ada," candanya.
Hajri kemudian meluruskan istilah 'penadah' yang membuat Bambang bereaksi keras. "Kata 'penadah' dalam tanda kutip itu artinya kan penerima dan pengumpul sumbangan dari para kader dan simpatisan untuk dikumpulkan menjadi satu sehingga menjadi banyak. Dan itu tugasnya bendahara," pungkasnya.
(van/trq)