Kekuatan Terbesar di Asia Tenggara, TNI Harus Jadi Pelopor Keamanan di ASEAN

Kekuatan Terbesar di Asia Tenggara, TNI Harus Jadi Pelopor Keamanan di ASEAN

- detikNews
Senin, 22 Des 2014 15:25 WIB
Jakarta - TNI hari ini tengah menggelar Rapat Pimpinan yang dihadiri oleh 173 Perwira Tinggi (Pati). Salah satu isu yang dibahas dalam rapim tersebut adalah mengenai upaya memajukan ketertiban kawasan atau regional order di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur.

"Diperlukan sebuah upaya yang kuat untuk bekerjasama yang kuat antara TNI dengan tentara-tentara di kawasan, baik ASEAN ataupun Asia Pasifik. Kita sudah memiliki suatu forum antara Panglima bersenjata di kawasan ASEAN. Di situ Panglima TNI membawa misi yang kuat agar TNI menjadi big brother di kawasan ASEAN," ungkap Panglima TNI Jenderal Moeldoko usai membuka Rapim di Mabes TNI Cilangkap, Jaktim, Senin (22/12/2014).

Moeldoko menyatakan bahwa kebesaran TNI sudah diakui di kawasan ASEAN, dan sedang berupaya untuk diakui di wilayah Asia Pasifik. Langkah-langkah tersebut dilakukan jenderal bintang 4 ini melalui pertemuan atau forum panglima se-kawasan Asia Pasifik seperti yang telah diselenggarakan 2 bulan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di dalam pertemuan tahunan ACDFIM (ASEAN Chief of Deffence Force Informal Meeting) pertemuan para Panglima di ASEAN, pasti lihat perkembangan dan performance TNI saat itu. Kita lihat perkembangan kawasan Laut Cina Selatan. Untuk itu yang saya lakukan pertama kali saat menjabat sebagai Panglima TNI, saya kunjungi Filipina, kedua Vietnam, ketiga baru China," kata Moeldoko.

Blusukan yang dilakukan Moeldoko itu disebutnya memiliki makna, ia ingin menyampaikan bahwa sesama negara ASEAN harus saling memperkuat. Bahkan untuk membuktikan keloyalannya di kawasan ASEAN, Moeldoko sempat tegas memberi peringatan kepada Panglima Bersenjata Cina.

"Ini saya tegaskan dengan Panglima Angkatan Bersenjata Cina. (Saya katakan) Kami Panglima TNI dan seluruh Panglima di ASEAN memahami perkembangan pembangunan militer China tapi yang tidak bisa kami terima adalah pembangunan kekuatan itu jangan sampai menimbulkan distabilitas di kawasan ASEAN. Ini adalah suara Panglima di ASEAN, ini saya endorse ke China," cerita mantan Pangdam Siliwangi itu.

Tak hanya itu, Moeldoko mengaku juga memberikan peringatan kepada Panglima Bersenjata Amerika Serikat, Jenderal Martin Dempsey, saat beberapa waktu lalu mengunjungi negeri Paman Sam tersebut. Ia disebutnya berbicara atas nama Panglima Bersenjata se-ASEAN.

"Kemarin pertemuan dengan Jenderal Dempsey di Amerika, saya juga mengatakan 'kami para Panglima di ASEAN bisa memahami rebalancing (penyeimbang) kekuatan AS di kawasan Asia Pasifik tetapi supaya tidak melakukan tindakan-tindakan yang bisa dianggap provokatif yang akhirnya bisa menimbulkan distabilitas di kawasan'. Saya bicara tegas kepada Jenderal Dempsey, Panglima Amerika," tutur Moeldoko.

Untuk itulah, dalam rapim kali ini Panglima TNI mengagendakan pembahasan terkait hubungan TNI dengan angkatan bersenjata negara-negara tetangga. Moeldoko meminta agar TNI menunjukkan kepeloporannya di ASEAN.

"Jadi kepoloporan kita harus kita tunjukan di para panglima di ASEAN sehingga memang TNI jadi kekuatan terbesar di ASEAN. Itu yang kita lakukan. Berikutnya kita juga membicarakan suatu isu komunitas ASEAN 2015. Peluang dan tantangan bagi Indonesia dan kawasan Asia Tenggara dalam menyongsong Asia Pasifik sebagai kawasan abad 21 dan pusat grativasi dunia," ucap pria asal Jawa Timur itu.

"Ini juga perlu buat perwira saya mendiskusikan dan menyadari hal ini agar kita tahu perkembangan situasi lingkungan strategis yang berlangsung dengan cepat," tutup Moeldoko.



(ear/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads