Aksi spontan ini pertama kali diserukan oleh Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin saat melakukan rapat bersama Kepala Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido Kombes Pol dr Yolan di lokasi, Senin (22/12/2014).
"Saya bersedia tes urin. Kalau ada anggota DPR yang terlibat, silakan langsung direhabilitasi, nggak usah ikut pulang bersama rombongan," ucap Aziz santai disambut tawa.
Rombongan terdiri dari Aziz, Ruhut Sitompul dari Partai Demokrat, Hasrul Azwar dari PPP, Dossy Iskandar dari Partai Hanura, Wihadi Wiyanto dan Sareh Wiyono dari Gerindra, dan Daeng Muhammad dari PAN. Satu per satu mereka mulai mundur ke kamar kecil melaksanakan tes urin, sementara rapat pemaparan terus berjalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasrul Azwar, HM Ali Umri, Daeng Muhammad, Wihadi Wiyanto, Aziz Syamsuddin, Sareh Wiyono, Dossy Iskandar, Danis, Zulkarnain, Moh Khudori, Tri Budi Utami, Ponco Sumarno, Nurman S, Dedy Priyono, Rudi, Ardhal, Mila, dan Jati.
Setelah memasuki toilet dan mengambil sampel urin sendiri, dengan ditemani petugas berjenis kelamin sejenis, mereka kembali ke meja pengumpulan sampel urin. Urin tersebut lalu dicelupi alat multi drug abuse rapid test. Alat ini akan menunjukkan hasil dua strip bila hasilnya negatif, dan menunjukkan hasil satu strip bila hasilnya positif narkoba.
"Kebetulan 19 orang negatif semua," kata petugas yang menangani tes urin ini.
(dnu/ndr)