"Saya ini kan pernah jadi dosen juga, saya ini bukan dosen 'killer', jadi saya beri nilai A- atau kalau dikonversi ke angka menjadi 80," tutur Irman di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/12/2014).
Meski pun ada beberapa catatan, yakni tingginya harga Dolar AS di penghujung tahun, namun menurut Irman hal ini bukan murni kesalahan pemerintahan yang baru berjalan 2 bulan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang membuat dia memberikan nilai tinggi untuk pemerintahan Jokowi-JK adalah empati yang diberikan oleh pemerintah untuk rakyat. Khususnya dalam hal penghematan anggaran.
"Pemerintah dalam hal ini ada 'sense of crisis' yang kuat. Mari juga kita beri dukungan untuk penghematan anggaran. Kesederhanaan dan sebagainya maka akan berpengaruh pula ke masyarakat. Ini bukan sebatas kewenangan Kementerian PAN dan RB untuk memerintahkan penghematan seperti tak boleh rapat di luar dan sebagainya. Kami juga telah memotong banyak anggaran untuk penghematan," tutur Irman.
(bpn/trq)