Ayah 3 anak ini rela basah-basahan saat blusukan menyusuri Kali Ciliwung pada Minggu 21 Desember 2014. Ia menyebut kali terbesar di Jakarta itu berpotensi sebagai objek wisata.
Djarot juga mengajak masyarakat sekitar bantaran kali untuk merawat kebersihan kali. Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk bersedia direlokasi ke tempat yang aman dari banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Potensi Wisata
|
"Menantang saya sampai basah-basahan. Saya sampai basah-basahan di sini (kaki). Menarik. Itu kalau rafting bisa dipakai, dengan catatan sungainya bisa kita bersihkan bersama-sama. Pemandangan kiri - kanan kita rapikan besama-sama. Ini potensi objek wisata yang bagus," kata Djarot di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Minggu (21/12/2014).
Djarot pun berharap agar masyarakat bisa saling bersinergi dalam pemeliharaan Kali Ciliwung.
Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat blusukan ke Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. Dari Kelurahan Bidara Cina, Djarot naik perahu ke Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara.
Mengenakan kaos merah, sebelum naik perahu, Djarot sempat ngobrol sejenak dengan pejabat pemerintah kota madya Jakarta Timur. Dia beberapa kali menyoroti agar proses normalisasi di pinggiran bantaran Kali Ciliwung area Bidara Cina segera dikebut.
2. Polisi Sampah Vs 'Penjahat' Pencemar
|
"Ya, karena ini sungai paling besar di sini dan jadi sumber utama banjir. Sambil membudayakan masyarakat, polisi sampah juga dibentuk oleh masyarakat," sebutnya.
Djarot mengusulkan agar masyarakat pelaku pembuang sampah ke kali mendapat sanksi sosial. "Termasuk mereka yang buang itu, fotonya dipampang, inilah pahlawan. Ini lah pahlawan pencemar dan penyebab banjir," tutur mantan Walikota Blitar itu di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Minggu (21/12/2014).
Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat blusukan ke Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. Dari Kelurahan Bidara Cina, Djarot naik perahu ke Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara.
Mengenakan kaos merah, sebelum naik perahu, Djarot sempat ngobrol sejenak dengan pejabat pemerintah kota madya Jakarta Timur. Dia beberapa kali menyoroti agar proses normalisasi di pinggiran bantaran Kali Ciliwung area Bidara Cina segera dikebut.
3. Relokasi
|
"(Kata Camat Jatinegara) tahun depan selesai. Yang penting, supaya segera di data, orang-orang, anak-anak di data, bekerja, setelah beberapa tempat penanganan kurang bagus, semua harus dievaluasi dan ini harus kita maksimalkan," ujarnya.
Setelah mengunjungi tempat pembuangan sampah (TPS) sementara di Pejaten Timur, Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat blusukan ke Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. Dari Kelurahan Bidara Cina, Djarot naik perahu ke Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara.
Mengenakan kaos merah, sebelum naik perahu, Djarot sempat ngobrol sejenak dengan pejabat pemerintah kota madya Jakarta Timur. Dia beberapa kali menyoroti agar proses normalisasi di pinggiran bantaran Kali Ciliwung area Bidara Cina segera dikebut.
"Itu tolong ikut dipantau ya Pak. Kerjakan itu, jangan sampai terbengkalai," kata Djarot kepada Camat Jatinegara, di kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur, Minggu (21/12/2014).
Tak lama kemudian, mantan walikota Blitar itu langsung menuju perahu yang sudah disiapkan. Karena jumlah perahu terbatas, awak media tidak kebagian blusukan mengikuti Djarot.
Sampai Kampung Pulo, Djarot langsung mengecek kondisi daerah langganan banjir itu. Area pertama yang dikunjungi adalah RT 04/03. Dia menyempatkan berbincang dengan warga.
"Masih betah tinggal di sini bu?" tanya Djarot.
"Masih pak, cuma kasihan anak-anak ini banjir. Bagaimana nih pak?" jawab salah seorang warga Kampung Pulo.
"Ya sudah makanya kita relokasi dulu. Ibu pindah dulu. Nanti kita pindahin dulu ya," kata Djarot menambahkan.
Halaman 2 dari 4