Kali Ciliwung Mau Jadi Objek Wisata, Ini Tantangan Buat Wagub Djarot

Kali Ciliwung Mau Jadi Objek Wisata, Ini Tantangan Buat Wagub Djarot

- detikNews
Senin, 22 Des 2014 07:21 WIB
Djarot saat menyisiri Kali Ciliwung
Jakarta - Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyusuri Kali Ciliwung dengan perahu karet dan kembali memunculkan wacana agar kali tersebut dijadikan objek wisata. Hanya saja, ada sejumlah PR yang harus terlebih dahulu diselesaikan sebelum Ciliwung bisa dinikmati oleh wisatawan.

"Kendalanya adalah titik-titik gunung sampah yang sudah sangat masif," kata Koordinator Komunitas Ciliwung Institute Sudirman Asun saat berbincang dengan detikcom, Senin (22/12/2014).

Sudirman membeberkan bahwa permasalahan sampah sudah dimulai dari hulu Kali Ciliwung yaitu di Puncak, Jawa Barat. Hanya dari dua desa yang sudah didata, sudah ada lebih dari 40 titik sampah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau di Jakarta sudah ratusan titik sampah. Kalau level pemerintah, penanganannya sudah tidak bisa lagi sebatas pengambilan sampah, tapi sumbernya dikeruk," ujarnya.

Tantangan berikutnya adalah kualitas air di Kali Ciliwung itu sendiri. Sudirman menilai saat ini belum ada upaya untuk menaikkan baku mutu air di kali.

"Masih banyak pabrik yang membuang limbahnya langsung ke kali," ucapnya.

Bersama dengan rekan-rekannya di lebih dari 20 komunitas, Sudirman juga mempertanyakan rencana betonisasi bantaran Kali Ciliwung sepanjang 19 km dalam rangka normalisasi. Menurutnya, daerah resapan air justru harus dijaga dan bukan dibeton.

"Di sini masih banyak daerah resapan air. Rencana betonisasi bisa mengurangi daya dukung resapan. Nanti jadi tidak alami," gugatnya.

Komunitas Ciliwung Institute sendiri sudah dibentuk sejak tahun 2011 untuk mengkoordinir puluhan komunitas yang ada. Dialog dan forum kajian dengan pemerintah terkait nasib Ciliwung sudah sering dilakukan, namun hingga saat ini, tindakan pemerintah masih dianggap sekadar seremonial.

"Selama ini hanya formalitas dan seremoni saja, misalnya Hari Bumi ada acara sendiri tapi setelah itu bohong semua. Kita ingin programnya jelas dan berkelanjutan," pungkas Sudirman.

(imk/ahy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads