Akankah 'Batal Puasa' SBY Berlanjut dan Kembali Pimpin Demokrat?

Jelang Kongres Demokrat

Akankah 'Batal Puasa' SBY Berlanjut dan Kembali Pimpin Demokrat?

- detikNews
Minggu, 21 Des 2014 11:55 WIB
Jakarta -

Setelah melepas jabatannya sebagai Presiden pada 20 Oktober lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ingin menyepi dari hingar bingar politik di tanah air. Politisi yang akrab disapa dengan SBY ini benar-benar 'bertapa' untuk urusan politik.

Suami dari Kristiani Herawati ini banyak menghabiskan waktu bersama keluarga dan para sahabat. Seperti mengantar cucu ke sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, dan menghadiri reuni Kabinet Indonesia Bersatu.
ย 
SBY kemudian aktif sebagai Presiden The Global Green Growth Institute (GGGI), yang bermarkas di Korea Selatan. Dia benar-benar ingin 'menyepi' dari politik di Indonesia.

Namun 45 hari setelah lengser ada satu peristiwa politik yang mengusik SBY yakni, rencana Partai Golongan Karya yang akan menolak Perppu Pilkada langsung. Perppu itu diterbitkan SBY saat masih menjabat sebagai Presiden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demi menggolkan Perppu Pilkada tersebut SBY menggalang kekuatan di DPR dengan melobi lima partai di Koalisi Merah Putih yakni; Partai Gerindra, Partai Golkar, PPP, PAN dan PKS. Deal! Partai Demokrat dan KMP pun membuat kesepakatan hitam di
atas putih.

Ada dua poin kesepakatan. Pertama bersama-sama mengajukan paket pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat, dan kedua mengegolkan Perppu Pilkada. Saat Partai Golkar berniat ingkar janji, SBY pun batal menyepi.

"Sebenarnya saat ini saya ingin โ€œmenyepiโ€ dari politik. Tetapi, keadaan mengharuskan saya untuk mengambil sikap tegas & terang. *SBY*," kata SBY di akun Twitternya @SBYudhoyono seperti dikutip detikcom Minggu (21/12/2014).

Kini Partai Golkar sudah beralih sikap, mendukung Perppu Pilkada langsung. Namun sepertinya SBY masih akan 'batal puasa' dari panggung politik.

Sejumlah kader Partai Demokrat kembali ingin mengajukan SBY sebagai Ketua Umum. Bahkan tak tertutup kemungkinan SBY akan terpilih secara aklamasi dalam Kongres yang akan digelar di Bali April 2015 mendatang.

Namun rencana aklamasi dalam pemilihan Ketua Umum Demokrat mendapat kritikan dari salah satu kadernya yakni Gede Pasek Suardika. "Boleh aklamasi tapi jangan menghalalkan segala macam cara," kata Pasek saat berbincang dengan detikcom, Minggu (21/12/2014).

Politisi yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah itu juga mengkritik sejumlah kader yang terkesan memaksakan SBY untuk kembali memimpin Demokrat. Menurut dia kualifikasi SBY sebagai mantan Presiden dua periode mestinya tak lagi mengurusi partai politik, melainkan berkiprah di kancah yang lebih luas.

"Berilah ruang beliau (SBY) yang lebih luas untuk go international, kemarin sudah di GGGI nantinya mungkin ke PBB," kata Pasek.

Akankah SBY melanjutkan 'batal puasanya'?

(erd/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads