Razia gabungan yang dikoordinasi oleh Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, tak berhasil menjaring Pekerja Seks Komersil (PSK). Para PSK yang mangkal di daerah Prumpung berhasil kabur dari sergapan aparat.
Operasi penertiban yang dilakukan Kecamatan Jatinegara bersama Satpol PP, pihak Kelurahan, Polsek, Koramil, dan Dinas Sosial ini digelar pada Minggu (21/12/2014) dinihari tadi. PSK yang sedang menunggu pelanggan di sepanjang pinggir rel kereta di dekat LP Cipinang lari tunggang langgang saat melihat mobil Satpol PP dan kepolisian mendekati lokasi. Aparat pun tak berhasil mengejar mereka yang kabur memasuki gang-gang kecil.
"Mereka kan lari, melihat ada yang pakai seragam, mobil Satpol PP akhirnya pada lari duluan. Ke depan (kalau operasi) kita akan pakai baju preman. Nanti aparat-aparat berbaju preman juga akan kita tempatkan terlebih dahulu (sebelum operasi) untuk memantau," ujar Camat Jatinegara Syofian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kegiatan awalnya pertemuan dengan Kapolsek. Kita ada keprihatinan. Terus ada yang saran itu PSK di depan LP tolong ditertibkan, ya sudah sekalian lah kita razia gabungan. Biasanya kan sendiri-sendiri jalannya (operasi razia)," kata Syofian.
Sementara itu Lurah Cipinang Besar Utara Sri Sundari yang ikut dalam razia tersebut mengaku kesulitan menertibkan para PSK ini karena mayoritas dari mereka bukan berasal dari wilayah kelurahannya. Sri sendiri menyatakan pihaknya sudah sering sekali melakukan penggerebekan secara mendadak tanpa diagendakan untuk menghindari bocornya informasi.
"Mereka kan rata-rata mangkalnya di Jl Bekasi Timur di depan LP Cipinang. Cari pelanggan di situ. Mereka cari hotel deket-deket situ juga. Udah sering kita gerebek, kadang nggak direncanain, soalnya kalau direncanain suka bocor," tutur Sri.
"Kita lakukan sosialisasi pembinaan ke mereka pas operasi. Biasanya pembinaan lewat RT/RW. Tapi sulitnya juga karena mereka orang di luar kelurahan kita. Kalau ditangkap mereka langsung dibawa ke Sudin Sosial untuk diberi pembinaan," sambungnya.
(ear/vid)