Baru beberapa hari setelah penyanderaan maut di Kafe Lindt, Sydney, publik Australia kembali digemparkan dengan pembunuhan massal yang menewaskan delapan anak-anak. Bocah-bocah tersebut ditemukan tewas di sebuah rumah di kota Cairns, Queensland.
Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott menyebut peristiwa di Cairns tersebut menyedihkan dan mengakui bahwa ini merupakan "hari-hari cobaan" bagi Australia.
"Semua orangtua pasti merasakan kesedihan yang memilukan atas apa yang telah terjadi. Ini kejahatan yang tak terkatakan. Malam ini, akan ada tangisan dan doa dari penjuru negeri kita untuk anak-anak ini," tutur Abbott seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (19/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setibanya di rumah itu, polisi menemukan jasad delapan anak yang berumur antara 18 bulan dan 15 tahun. Tujuh dari delapan bocah yang tersebut adalah anak-anak dari wanita yang terluka itu.
Inspektur Detektif Bruno Asnicar mengatakan, polisi yakin bahwa wanita yang terluka tersebut adalah ibu dari tujuh anak yang tewas. Sementara satu anak lainnya yang tewas belum diketahui apa hubungannya dengan wanita tersebut. Kepolisian tidak menjelaskan penyebab kematian anak-anak tersebut. Namun menurut media Australia, mereka semua tewas ditkam.
Kepolisian Cairns menyerukan publik untuk tetap tenang. "Publik tak perlu khawatir soal ini, selain ini memang peristiwa yang tragis," kata Asnicar.
"Situasi terkendali saat ini dan tak ada yang perlu dikhawatirkan bagi siapapun juga," imbuhnya.
(ita/ita)