"Saya mau tanya anggaran Rp 1,2 trilun ini buat apa? Terus ongkos-ongkosnya gitu mahal gak? Terus swasta kenapa kamu biayain promosi ke luar negeri? Kayak untuk cetak-cetak brosur itu, kamu pernah enggak lihat brosur di Jakarta? Enggak. Nah itu penipuan bisa saja terjadi. Saya enggak mau," kata Ahok.
Hal ini dikatakan Ahok kepada wartawan usai melakukan rapat dengan agenda mendegar pengarahan Dinas Pariwisata soal promosi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (19/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya ada sejumlah kegiatan yang tidak efektif untuk mendongkrak pariwisata DKI, tapi justru membuang-buang anggaran dalam jumlah besar. "Makanya, jadinya kita mau potong-potong saja (anggaran yang tidak perlu)," tambah Ahok dengan nada suara kesal.
Suami Veronica Tan ini menambakan, Dinas harus mulai jeli untuk melibatkan swasta. Salah satunya untuk penyelenggaraan event pameran fashion. Pemprov sempat berencana menyelenggarakan acara fashion yang sekelas dengan Jakarta Fashion Week pada Desember ini.
Padahal acara pagelaran busana yang dikelola salah satu majalah gaya hidup itu sendiri sudah cukup terkenal dan menjadi kegiatan yang menjual nama Jakarta. Karena itu, saat tahu ada anggaran Rp 3 miliar untuk event serupa, Ahok langsung meminta agar segera dipangkas.
"Ini duitnya ada Rp 3 miliar mau bikin acara tandingan yang mirip-mirip itu, ya ngapain. Artinya apa, ya mau habisin anggaran saja, lebih baik di-lock. Uangnya masih lebih baik kalau untuk pelatihan desainer daripada mengadakan pameran terus langsung bubaran," ucap Ahok dalam satu kesempatan.
(ros/fdn)