"Belum ditemukan sampai sekarang. Jadi kami imbau kepada masyarakat untuk mewaspadai, karena Taksi Express yang digunakan pelaku masih berkeliaran di luar, tidak menutup kemungkinan digunakan untuk melakukan kejahatan lagi sebab masih ada satu tersangka yang buron," jelas Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Santoso kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/12/2014).
Masyarakat juga diimbau untuk memberikan informasi kepada pihak kepolisian bila menemukan mobil yang memiliki ciri-ciri seperti Taksi Express curian tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya sendiri yang melakukan penangkapan terhadap Sutrisno Cs, sudah meminta keterangan pihak Express Group terkait keberadaan taksi tersebut.
"Dari pihak Express sudah kami minta keterangan, namun mereka menyatakan bahwa mereka tidak menerima atau pun mengambil taksi tersebut. Berarti ini masih berkeliaran di luar," tuturnya.
Untuk tersangka yang masih DPO, Jambi, juga masih diburu oleh polisi. Polisi sudah mencoba menelusuri keberadaan pelaku di tempat-tempat tongkrongannya hingga di sepanjang rute 3 in One, namun belum ditemukan.
"Dulu J ini memang joki 3 in 1, sudah kita telusuri, belum ketemu," cetusnya.
Taksi Express bernomor lambung BD 1675 yang digunakan Sutrisno Cs untuk merampok, didapat tersangka dari hasil pencurian. Tersangka mencuri taksi tersebut di kawasan Mega Kuningan, Jaksel pada tanggal 21 November 2014 lalu. Express Group sendiri telah melaporkan hilangnya taksi tersebut ke Polsek Setiabudi pada tanggal 24 November 2014.
Setelah istirahat usai melakukan perampokan terakhir tanggal 1 Desember 2014 lalu, selam 3 hari kemudian atau tepatnya 4 Desember 2014, taksi Express yang biasa diparkir Sutrisno di dekat kosannya di Kampung Makasar, Cililitan, Jaktim itu hilang dan belum diketahui rimbanya.
(mei/ndr)