"Dari konstituen, pemilih parpol di KIH pada Pemilu 2014, rata-rata hanya di bawah 30 persen yang mendukung penyelesaian konflik Golkar di pengadilan," kata peneliti LSI pimpinan Denny JA, Ardian Sopa di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (19/12/2014).
Angka itu muncul dari survei 'Golkar Pasca Putusan Menkum HAM', dan menunjukkan konstituen parpol di KIH memilih Golkar islah secara internal. Seperti konstituen PDIP sebanyak 63,64 persen menginginkan Golkar Islah, PKB 92,25 persen, Hanura 73,33 persen dan NasDem 83,33 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika konstituen KIH ingin Golkar islah, begitu pula dengan konstituen KMP. Hasil survei menunjukan konstituen Golkar sebanyak 90,91 persen ingin konflik kepemimpinan itu selesai melalui islah. Demokrat sebanyak 74,58 persen pun menginginkan demikian, sama seperti Gerindra 76,26 persen, PAN 87,09 persen, PKS 79,44 persen dan PPP 67,20 persen.
"Meski sudah ada yang menyeberang, konstituen Golkar sendiri ingin islah. Ini menyatakan tidak terlepas pendukung parpol manapun menginginkan Golkar selesai melalui islah," imbuh Ardian.
Survei ini dilakukan melalui quick poll pada tanggal 16-17 Desember 2014, menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden. Margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen. Survei dilakukan di 33 provinsi di Indonesia dan dilengkapi penelitian kualitatif โdengan metode analisis media, FGD dan in depth interview.
(vid/trq)