Nasib malang dialami tiga asisten rumah tangga di kawasan Sunter, Tanjung Priok ini. Harapan untuk mendapatkan gaji besar justru malah berujung petaka bagi ketiganya. Mereka dianiaya dan disiksa majikannya hingga luka-luka.
Mereka adalah Casti (49), Yani (39) dan Resti (19). Ketiganya bekerja kepada P (40) warga perumahan mewah di kawasan Sunter Agung, Tanjung Priok.
Casti asal Karawang ini sudah 4 bulan bekerja, dia dijanjikan gaji Rp 1 juta/bulan. Namun P tak pernah memberikan gaji kepada Casti dengan alasan uang tersebut akan disimpan untuk kebutuhan Casti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Casti betugas untuk mengepel lantai, cuci piring dan membersihkan kamar mandi. Jika dia salah atau lelet menyelesaikan pekerjaannya maka tak segan-segan sang majikan akan melayangkan pukulannya di tubuh Casti.
"Kalau berontak kami disiksa. Ada pukulan tangan, omelan. Saya selama di rumah itu cuci, gosok. Kadang saya nyuci itu sejam harus sudah beres, kalau nggak saya dipukul dan ditonjok," ujar Casti yang menderita luka bengkak di matanya ini.
PRT lainnya, Resti juga ikut menjadi korban pernyiksaan sang majikan. Remaja asal Cianjur itu pernah diancam dibunuh dan ditusuk pisau.
"Awalnya disuruh ambil pisau, harusnya ambil pisau yang besar tapi saya ambil yang kecil dan dia marah. Terus pisaunya ditusuk ke perut saya tapi nggak sampai berdarah," cerita Resti.
"Saya juga pernah dipukul karena salah arus nyemprot obat nyamuk. Harusnya ke kanan dulu terus ke kiri. Tapi Saya salah arusnya dari kiri ke kanan, jadi pukul," tambahnya.
Yani, PRT yang berhasil kabur dan melapor polisi juga mengaku sudah tidak tahan dengan ulah sang majikan. P si nyonya rumah sering marah-marah tanpa sebab dan ringan tangan.
"Alasannya karena nggak puas dengan kerja saya, akhirnya sia ngamuk-ngamuk gitu. Setiap hari tindak penganiayaan berlanjut. Kayak nyetrika musti kelar sejam tapi kalau lewat pasti dipukulin. Kadang juga dicakar bagian dada. Saya merasa nggak terima, hanya karena kesalahan sepele saya dipukulin," ujar Yani.
Selain disiksa, ketiganya juga disekap dan hanya diberi makan sehari sekali. Tidak kuat dengan penyiksaan itu, akhirnya Yuni melompat dari jendela rumah dan kabur ke kantor polisi untuk meminta tolong. Polisi menggerebek rumah tersebut Kamis (18/12) malam dan mengamankan P. Saat ini pelaku dan korban berada di Polsek Tanjung Periok untuk pemeriksaan lebih lanjut.
(slm/ndr)