Suara gemuruh mirip pesawat terbang membuyarkan obrolan Abah dengan temannya. Hanya beberapa meter di hadapannya, ia melihat angin puting beliung yang menerbangkan benda apapun yang dilaluinya. Ia pun melantunkan adzan. Masjid As-Siraj di Jalan AH Nasution ini pun tak luput dari amukan puting beliung.
"Kejadiannya jam 5 sore kurang, saya lagi makan sambil ngobrol dengan teman. Dari kejauhan terlihat gulungan angin berwarna hitam. Dari jauh keliatannya bawa kertas pas mendekat ternyata itu seng ukuran enam meter," tutur Abah ditemui di Masjid As-Siraj, Jumat (19/12/2014).
Awalnya Abah mengira angin puting beliung itu tak akan mengarah ke masjid yang terletak 300 meter dari UIN Bandung ini. Ia baru menyadari saat ruko di samping masjid temboknya ambruk. "Abah langsung adzan saja, teman juga sama. Kurang dari lima menit lah kejadiannya," katanya.
Ia tak menyadari genteng yang terbuat dari sirap kayu ulin masjid berusia 40 tahun ini terbawa angin. "Pas lihat ke luar, ternyata genteng sirap sudah terbawa angin. Asbes belakang masjid juga terbawa terbang," ujar Abah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Motor yang diparkir ada yang terguling juga kena angin," kata Deni.
Bangunan Masjid As Siraj mirip dengan Masjid Agung Demak. Gentengnya terbuat dari sirap. "Ini sirap kayu ulin dari Kalimantan," kata Deni.
Karena sebagian genteng sirapnya terangkat, air hujan pun masuk ke dalam masjid. Sehingga saat Salat Maghrib kemarin, tidak digelar Shalat berjamaah. "Listrik juga kemarin mati," katanya.
Pagi tadi, warga dan pengurus masjid bahu membahu membersihkan masjid untuk dipakai Shalat Jumat. "Kami harapkan bantuan dari pemerintah untuk merenovasi masjid ini," harap Deni.
(ern/ern)