"Kalau Bakamla sendiri sekarang baru punya 3 kapal patroli, tipe 48 meter," kata Plt Kepala Bakamla Letjen Laksamana Madya TNI DA Mamahit, usai upacara peringatan Hari Bela Negara di Monas, Jumat (19/12/2014).
Mamahit optimistis pihaknya akan bisa melakukan tugas dan wewenangnya menjaga laut Indonesia. Untuk membantu operasi, mereka meminta kapal bantuan dari Angkatan Laut, polisi, Bea Cukai dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, juga Kementerian Perhubungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
30 unit kapal patroli itu akan dirakit di dalam negeri dalam 5 tahun ke depan. Untuk tahun pertama, Mamahit menargetkan bisa dapat 10 kapal. Hingga 2020, dia menyatakan akan punya sekitar 60 kapal.
"Kita bertahap ya, sekarang organisasi kita sedang kita tata dan harapannya akhir tahun bisa selesai. Saya optimistis kita akan serius menangani keamanan laut. Karena kita sudah lama merasa terhina dan terkuras," kata Mamahit.
Kapal-kapal itu, kata dia, akan digunakan untuk beroperasi menangkap kapal penyelundup, atau menangkap kapal pencuri ikan. "Ada dong (target menenggelamkan kapal pencuri ikan). Target kita sebanyak mungkin, tapi gak semua kita tenggelamkan. Mungkin ada yang bisa dimanfaatkan untuk pelatihan nelayan," papar Mamahit.
(ros/fdn)