Yuliana (30) terus menatap tajam sang buah hati. Bersama suami, Budi (30), perempuan berjilbab ini mengisahkan kembali suasana mencekam dahsyatnya angin puting beliung. Sebelum bencana alam tersebut terjadi, Yuli baru saja melahirkan anak pertamanya di tempat bidan. Bayi perempuannya lolos dari terjangan angin yang sudah menyapu atap bangunan persalinan itu.
"Atap tempat bidan itu ambruk. Saya kaget. Ada angin sangat kencang. Suaranya bergemuruh," ujar Yuli, saat ditemui di rumah kontrakannya, Jalan Pangaritan, RT 2 RW 5, Kelurahan Cipadung Wetan, Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung, Jumat (19/12/2014).
Yuli melahirkan secara normal pada Kamis (18/12) sore, sekitar pukul 16.00 WIB. Letak rumah bersalin itu tak jauh dari tempat huniannya. Dia bahagia anaknya berbobot 3,2 kilogram ini lahir selamat. Satu jam berlalu, rona keceriaan Yuli mendadak jadi cerita horor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku, sewaktu angin puting beliung, kondisi lumuran darah sisa persalinan masih nampak. Panik melanda bertepatan rumah bidan porak poranda.
Yuli sekuat tenaga menyelamatkan tinggi ke luar dari kamar sambil mendekap erat bayinya. Atap bangunan berjatuhan. Yuli dan anaknya itu lolos tanpa terluka.
"Alhamdulillah, saya dan bayi ini bisa selamat," ujar Yuli.
Wali Kota Ridwan Kamil sempat menemui Yuli dan anaknya di kamar kontrakan. Bahkan Emil, sapaan Ridwan, berkesempatan menggendong bayi. "Geulis (cantik)," kata Emil.
"Tos dipasihan nami (sudah dikasih nama)," ujar Emil kepada Yuli.
Yuli tersenyum saat ditanya Emil. "Belum," kata Yuli.
Emil tidak lama berada di kamar kontrakan ukuran 2 x 4 meter yang dihuni keluarga kecil tersebut. Mau kasih nama Pa?
"Harus izin dulu sama orang tuanya. Enggak segampang itu," ucap Emil singkat. (bbn/try)