"Menangkap kapal ikan tidak mudah begitu. Satu ditangkap, diperiksa, yang lainnya melarikan diri. Untuk itu tidak cukup satu kapal mengejar itu. Jadi harus memanfaatkan beberapa kapal, sehingga untuk yang jaraknya jauh (jika) melarikan diri kita bisa kejar nanti," ujar Tedjo.
Tedjo mengatakan itu usai upacara dan pencanangan Gerakan Nasional Bela Negara dalam rangka Peringatan Hari Bela Negara Tahun 2014 di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (19/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya masih ada lagi. Kita masih proses, jumlahnya masih banyak," tuturnya.
Tedjo menilai, penenggelaman kapal ilegal tidak efektif menghentikan pencurian ikan. Meski demikian TNI AL tetap akan mencari pencuri tersebut di daerah rawan pencurian ikan.
"Ya kalau dikatakan cukup untuk mengakhiri tidak, tapi kita bisa pilih daerah rawan dan daerah yang banyak melakukan pencurian ikan," ucapnya.
Selain menambah kapal, lanjut pria 62 tahun ini, TNI AL akan meningkatkan frekuensi patroli. Peningkatan patroli itu dibarengi dengan menambah bahan bakar.
"Ya tentu saja dengan menambahkan bahan bakar itu tentu saja TNI AL bisa beroperasi dan melaut lebih lama," demikian Tedjo.
(nik/nrl)