"PDIP seharusnya tak perlu khawatir dengan hasil survei tersebut. Karena survei menunjukkan bahwa akseptabilitas konstituen dan publik terhadap trah Soekarno masih tinggi," kata Dirut Cyrus Network Hasan Nasbi saat berbincang dengan detikcom, Kamis (18/12/2014).
Survei Cyrus menempatkan Jokowi sebagai calon kuat ketum PDIP, disusul Megawati dan Puan Maharani. Menurut Hasan, seharusnya internal PDIP gembira Puan jadi salah satu calon kuat ketum PDIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lembaga survei Cyrus Network merilis survei tentang regenerasi parpol. Survei dengan 1.200 responden ini memiliki hasil yang cukup mengejutkan, salah satunya Megawati dinilai bukan lagi figur favorit menjadi Ketum PDIP.
"Seandainya Ibu Mega dicalonkan jadi Ketum tetapi harus berkompetisi, maka berdasarkan survei, Jokowi di peringkat pertama yaitu 26,1 persen, Puan Maharani 18,6 persen dan Megawati 16,7 persen," papar Hasan Nasbi saat rilis hasil survei di Consulate Lounge, Jl Wahid Hasyim, Jakarta, Senin (15/12) lalu.
Hasan melakukan survei lagi dengan responden para konstituen PDIP. Hasilnya pun tetap sama, Jokowi tetap dipilih responden untuk menjadi Ketum PDIP.
"Jokowi 28,3 persen, disusul Ibu Mega 23,6 persen dan Puan 17,3 persen. Sisanya dan lain-lain," ujarnya.
Hasil survei ini diprotes oleh kader-kader PDIP. Senior PDIP Hendrawan Supratikno menyebut hasil survei itu mengada-ngada. Sementara kader muda PDIP Charles Honoris bereaksi lebih keras dengan menyebut survei itu pesanan dan bertujuan memecah belah partai.
(trq/nrl)