"Godaan nggak ada. Kan sejak awal masuk KPK sudah harus pasang niat, didukung dengan pengetahuan. Atas nama rakyat untuk rakyat," ujar Busyro dalam perbincangan dengan detikcom di rumahnya di Nitikan, Yogyakarta, Kamis (18/12/2014).
Sejak 'merantau' ke Jakarta sembilan tahun silam, Busyro sudah langsung menyatakan bahwa dia anti menerima sogokan. Dan itu kembali dilakukannya ketika memimpin KPK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih jauh mengenai cara menahan diri dari godaan, Busyro merujuk jauh ke belakang. Menurutnya, sikap untuk dapat tahan godaan itu sudah ditanamkan oleh kedua orang tuanya sejak kecil.
"Tidak lepas dari peran orang tua. Kedua orang tua saya guru, guru itu status sosial paling prestisius. Bukan yang lain. Kedua orang tua saya mendidik supaya tetap sederhana, dicukup-cukupkan," ujar Busyro.
Di sisi lain, Busyro selama memimpin KY dan KPK juga sudah memberi peringatan kepada keluarganya untuk tidak ikut campur dengan urusan pekerjaan. "Saya sudah warning, istri dan anak harus tahu diri, tidak usah ikut campur ursan kantor. Tapi wajib mengingatkan dalam menjalankan tugas kantor," kata Busyro.
(fjr/ndr)