Golkar Bak Mobil Tua Rusak yang Jadi Rebutan

Golkar Pecah

Golkar Bak Mobil Tua Rusak yang Jadi Rebutan

- detikNews
Kamis, 18 Des 2014 15:22 WIB
Jakarta - Sejarah Partai Golkar melekat pada sejarah Republik Indonesia. Namun pamor partai penguasa zaman orba itu terus merosot dan kini menghadapi perpecahan parah, bak mobil tua rusak yang tengah diperebutkan dua ahli waris.

Perumpamaan Golkar sebagai mobil tua rusak memang terdengar begitu mengerikan, namun faktanya perpecahan internal Golkar memang tak terelakkan. Bahkan dua kubu yang menggelar Munas di Bali dan Jakarta sama-sama tak diakui pemerintah.

"Golkar seperti mobil Mercedes tua yang sedang rusak tetapi diperebutkan dua ahli waris," kata penggagas munas rekonsiliasi Golkar, Hajriyanto Y Thohari, saat berbincang dengan detikcom, Kamis (18/12/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua ahli waris yang dimaksud adalah Aburizal Bakrie yang menggelar munas di Bali dan Agung Laksono yang menggelar munas di Jakarta. Dua-duanya kini menjabat posisi Ketua Umum Golkar versi masing-masing munas. Namun keduanya tak mendapatkan pengakuan pemerintah.

Saat kedua pengurus versi dua munas yang berbeda itu mendaftarkan diri ke Kemenkum HAM, pemerintah tak memberikan sikap apa-apa. Pemerintah tak mengakui keduanya dan mempersilakan keduanya menyelesaikan persoalan internal melalui mahkamah partai.

"Setelah kami mempertimbangkan dari seluruh aspek yuridis, fakta dokumen dari dua kelompok, kami menyimpulkan masih ada perselisihan yang seharusnya Kemenkum tidak boleh mengintervensi keputusan itu. Kami dengan berat hati tidak dapat memberi keputusan, kami meminta internal Partai Golkar menyelesaikan sesuai pasal 24 UU Parpol," kata Menkum HAM Yasonna Laoly dalam konferensi pers di Kantor Kemenkum HAM, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (12/6/2014).

Menkum HAM menyayangkan partai sebesar Golkar kini dirundung musibah perpecahan. Menkum HAM yakin sesepuh Golkar dapat menyelesaikan dualisme kepemimpinan beringin ini.

"Kami pelajari, kami lihat sejarah Golkar sebagai partai besar, kami menyesalkan sebetulnya dua kelompok Munas Bali dan Ancol, dua bersaudara yang berbeda melihat AD/ART," sesal Menkum HAM.

Setelah Menkum HAM memutuskan netral, kedua kubu berupaya menjajaki jalan islah. Namun islah yang dirintis sepertinya gagal karena kubu Ical tak mau mengalah sementara kubu Agung Laksono memberikan 5 syarat yang sulit.

Syarat pertama adalah pembubaran KMP. Kedua, Golkar tetap mendukung pemerintah. Ketiga yaitu mendukung Perppu Pilkada serta yang keempat ialah Pilpres melalui rakyat. Kelima, kubu Agung ingin pileg seperti saat ini dipertahankan, yaitu proporsional terbuka.

Kubu Ical pun mulai pesimistis islah dapat dicapai. Padahal jalan satu-satunya untuk menyelamatkan Golkar adalah rekonsiliasi.

"Mestinya dibawa ke 'bengkel' dulu," kata Hajriyanto melanjutkan analogi tentang Golkar yang diibaratkan seperti mobil tua rusak.

Namun kini bengkel yang dimaksud tinggal tersisa pengadilan jika mahkamah partai gagal menjadi jalan damai. Lalu apa ujung polemik perpecahan beringin ini?

(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads