Di tengah lautan bunga di dekat lokasi penyanderaan di Sydney, Australia, ada satu pesan yang membuat keluarga Katrina Dawson, salah satu korban tewas, terenyuh. Pesan itu dari anak Katrina yang berbunyi: "I love you mum".
Seperti dilansir media setempat, news.com.au, Kamis (18/12/2014), keluarga Katrina mendatangi kawasan Martin Place yang menjadi lokasi peletakan karangan bunga bagi dua sandera yang tewas dalam penyanderaan maut pada Senin (15/12).
Selain Katrina (38), seorang pria bernama Tori Johnson (34) yang merupakan manajer Kafe Lindt yang menjadi lokasi penyanderaan, juga tewas. Katrina sendiri berprofesi sebagai pengacara dan merupakan ibu dari tiga anak yang masih berusia 8 tahun, 5 tahun dan 3 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga menyempatkan diri membaca satu per satu pesan yang ada pada karangan bunga di lokasi tersebut. Ada ucapan belasungkawa, ada juga yang menyampaikan dukungan dan simpati kepada keluarga korban.
Terkadang mereka berhenti dan memegang dada, kemudian saling berpelukan ketika membaca pesan-pesan mengharukan. Namun mereka berhenti cukup lama setelah melihat pesan bergambar yang rupanya digambar oleh salah satu putri Katrina.
Pesan tersebut disampaikan bagi ibunya yang tewas dalam tragedi dua hari lalu. Terdapat gambar warna-warni khas anak-anak yang disertai pesan tulisan tangan berbunyi: "I love you mum".
Gambar itu membuat mereka tak kuasa menahan kesedihan. Mereka kemudian mengeluarkan telepon genggam dan mengabadikan gambar menyentuh tersebut. Setelah itu mereka kembali melihat-lihat pesan-pesan lainnya.
Setengah jam berada di kawasan Martin Place, keluarga Katrina kemudian pulang. Tampaknya mereka terlalu sedih hingga enggan memberikan keterangan kepada wartawan yang ada di lokasi.
Katrina mendatangi Kafe Lindt pada Senin (15/12) pagi untuk membeli secangkir kopi, yang merupakan kebiasaannya sehari-hari. Saat itu, dia ditemani temannya sesama pengacara, Stefan Balafoutis yang berhasil selamat. Keduanya menjadi sandera di dalam kafe tersebut selama 17 jam, bersama seorang pengacara wanita lainnya, Julie Taylor yang bekerja pada firma hukum yang sama dengan Katrina.
Nahas, Selasa (16/12) pagi, ketika penyanderaan hendak berakhir, Katrina terkena tembakan pelaku hingga akhirnya meninggal dunia di rumah sakit. Disebut-sebut media, Katrina tewas karena membela Taylor yang sedang hamil.
Suami Katrina, Paul Smith diketahui juga merupakan pengacara yang bekerja pada firma hukum King & Wood Mallesons.
(nvc/ita)