Santoso tampak duduk di trotoar, bersandar pada pagar pembatas Monas. Sementara motornya diparkir tepat di samping tempatnya duduk mengarah ke utara atau ke arah Istana Merdeka.
Ia tersipu saat ditanya mengapa masih nekat mangkal di area terlarang tersebut. Menurutnya, cukup berat baginya meninggalkan para pengguna ojek yang kerap jadi pelanggannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lewat trotoar aman kok. Enggak ditangkap polisi," katanya di Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (18/12/2014).
Usai mengantar pelangganya, ia kemudian berputar mengelilingi Monas lalu masuk ke Jl Medan Merdeka Barat melalui Jalan Sarana Jaya yang berada di damping Kementerian Kominfo.
Sebab menurutnya, jalan tersebut yang paling mudah untuk disusupi. Sementara persimpangan-persimpangan lain dijaga oleh cukup banyak aparat seperti polisi, Dinas Perhubungan dan Pol PP.
"Dari tadi pagi sudah narik lumayan banyak. Kalau enggak di sini, sepi. Tempat lain udah ada ojeknya masing-masing," paparnya.
Santoso mengaku selama mangkal di area terlarang untuk motor tersebut belum pernah mendapat teguran dari Dishub. Oleh karena itu, ia beraniโ tetap bertahan di 'pangkalannya itu.
Selain Santoso, ada juga pengojek lain yang tengah mangkal di kawasan itu. "Dia sama juga seperti saya. Lewat trotoar," kata Santoso.
(kff/rmd)