Leni (42) kecewa mendapati tiket untuk naik armada Bandung Tour on The Bus (Bandros) telah habis. Padahal ia sudah mengajak anaknya yang berusia 11 tahun. Tak hanya Leni, Irna (29) pun terpaksa membatalkan janjinya mengajak keponakan dari luar kota berjalan-jalan dengan Bandros.
Ada banyak warga Kota Bandung lainnya yang harus menelan kekecewaan karena tak bisa dengan mudah naik Bandros. Tiket Bandros yang dibuka sejak pagi laris dalam waktu sekejap.
"Enggak kebagian. Karena banyak yang booking anak sekolah," ujar Leni saat ditemui di depan Taman Pustaka Bunga Kandaga Puspa, Kamis (18/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak bisa naik Bandros, Warga Buahbatu itu pun mengobati anaknya dengan berfoto di depan Bandros.
Begitu juga dengan Irna, ia membatalkan janji pada keponakannya untuk berjalan-jalan dengan Bandros. "Keponakan mau datang dari luar kota. Eh, tahunya enggak kebagian tiket," katanya.
Pengelola Bandros dari Badan Promosi Pariwisata Kota Bandung Firman Hidayat menuturkan, penjualan tiket Bandros dibuka pukul 08.00 WIB. Satu hari ada 6 jadwal keberangkatan kecuali Sabtu-Minggu 8 jadwal sementara Jumat libur.
"Satu keberangkatan hanya untuk 40 orang atau 40 tiket. Tidak boleh lebih karena jumlah kursi yang ada segitu. Harus duduk semua, tidak boleh ada yang berdiri," tutur Firman.
Namun dari 6 jadwal keberangkatan setiap harinya, 3 jadwal pertama dikhususkan untuk siswa sekolah yang telah reservasi terlebih dahulu.
"Jadi yang dijual untuk umum adalah putaran 4, 5 dan 6 kalau 3 jadwal pertama sudah terbooking. Jadi sehari, hanya 120 tiket yang dijual," jelas Firman.
Sementara animo masyarakat yang datang untuk bisa menaiki Bandros begitu tinggi sehingga setiap harinya pasti saja ada yang harus kecewa karena tak kebagian tiket.
Β
(tya/ern)