Sebanyak 120 siswa dari SMA Santa Laurensia, Tangerang, mengunjungi kantor Ahok sejak pukul 09.00 WIB, Kamis (18/12/2014). “Ini yang ngefans sama Pak Ahok ada 700-an orang sebenarnya, tapi yang bisa dibawa 120 orang. Dengan sesi ini semua anak-anak bisa dapat insipirasi soal pemimpin Indonesia,” kata salah satu guru saat mengawali dialog.
Kemudian Ahok yang terlihat buru-buru langsung berdiri. Dia menantang semua siswa bertanya. “Mau tanya apa. Langsung saja. Soalnya waktunya terbatas,” kata dia sambil memegang mikrofon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya langsung pilih IPA, dari kecil saya pengen jadi insinyur, karena kalau jadi pejabat bisa memerintah-merintah,” jawab Ahok.
Siswa lain bertanya soal bagaimana rasanya menjadi pemimpin. “Rasanya enak, bisa marahin orang,” tukas Ahok membuat anak SMA itu ikut terbahak.
“Ada pepatah Tiongkok kuno, orang miskin enggak bisa nantang orang kaya tapi orang kaya enggak bisa lawan pejabat. Kalau pejabat kan bisa buat semua orang berhasil. Ini namanya keadilan sosial,” terang dia.
Pertanyaan berikutnya dari seorang pelajar pria yang ternyata memperhatikan masalah seputar DKI. “Apakah bapak merasa terganggu dengan adanya gubernur tandingan?” tanya dia.
“Oh enggak tuh,” kata Ahok dengan percaya diri.
Mendengar ucapannya, beberapa siswa langsung tersenyum. Dengan cepat dia langsung melanjutkan. “Asal enggak ada saja istri gubernur tandingan,” kata dia terkekeh. Pelajar yang dominan pria itu juga ikut tertawa.
Dialog itu berlangsung sekitar satu jam mulai pukul 10.00 WIB. Banyak pertanyaan yang diajukan, termasuk kekurangan dan kelebihan Jakarta di mata Ahok, hambatannya selama ini, hingga visinya soal Jakarta Baru.
(ros/rmd)