Aliansi Jurnalis Kecewa Pemutaran Film Senyap di Yogya Dibatalkan

Aliansi Jurnalis Kecewa Pemutaran Film Senyap di Yogya Dibatalkan

- detikNews
Kamis, 18 Des 2014 09:04 WIB
Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta menyampaikan rasa kecewa terkait pembatalan pemutaran film Senyap. Pihak kepolisian dinilai tak mampu memberikan jaminan keamanan.

"Kebebasan sudah mati. Tak ada lagi ruang demokrasi di Yogyakarta. Aparat kepolisian yang berkewajiban menjamin keselamatan masyarakat gagal menjalankan tugasnya," jelas Koordinator Divisi Advokasi AJI Yogya Bhekti Suryani, Kamis (18/12/2014).

Film yang berlatarbelakang pembantaian massal di Sumatera Utara di tahun 1965 ini sejatinya hendak diputar di kantor AJI Yogya pada Selasa (16/12) malam. Tetapi pengurus AJI Yogyakarta mendapat informasi dari Intel Polda DIY tentang beredarnya pesan singkat bernada ancaman pembubaran pemutaran film. Ancaman itu datang dari sebuah kelompok organisasi masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak dua tahun lalu, AJI Yogyakarta rutin memutar berbagai film dengan tema sosial, politik, dan budaya. Tujuan dari pemutaran film itu untuk meningkatkan kapasitas anggota AJI Yogyakarta dalam menjalankan tugasnya," jelas Bhekti.

AJI menyampaikan rasa kecewanya pada kinerja aparat kepolisian khususnya Polsek Umbulharjo dan Kasat Intelkam Polresta Yogyakarta yang tidak mampu menjamin keamanan warga negara.

"Kami meminta kepada Kapolda DIY untuk bisa memberikan jaminan keamanan kepada segenap warga negara sesuai dengan UU RI No.39 Tentang Hak Asasi Manusia dan sesuai UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian RI Bab II pasal 13, UU No. 2 Tahun 2002 yaitu tugas dan wewenang kepolisian adalah, memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat," jelas Bhekti.

(ndr/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads