Jarak tempuh antara kediaman dan Rumah Sakit Banjarnegara yang cukup jauh, 35 km. Ditambah musibah tanah longsor, membuat Mbah Suripah (60) terkendala untuk mengangkat dua pen yang tertanam di kakinya.
Pengangkatan pen ini merupakan kerjasama antara Kopassus dengan tim kesehatan Fakultas Kedokteran UNS Solo. Tindakan medis yang dilakukan adalah dengan melakukan operasi kecil di kaki warga Dusun Karangkobar Gunung, Rabu ( 17/12/2014). Operasi kecil tersebut dilakukan Lettu Ckm dr. Chandra, perwira kesehatan Grup-2 Kopassus, dibantu dengan personel FK UNS.
Adapun pen yang tertanam di kaki Mbah Suripah adalah akibat kecelakaan motor yang berakibat tulang jari jempol kaki kirinya patah. Peristiwa itu terjadi tiga minggu lalu. Jenis pen yang dipasang berupa logam panjang dengan diameter 3 mm dan panjang 8 cm serta mengait keluar pada ujungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Lettu Ckm dr Chandra, pen tersebut harus segera dikeluarkan karena rawan terjadi infeksi," kata Mayor Inf Achmad Munir, penerangan Kopassus, dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (17/12/2014).
Berdasarkan jenis pennya, pengeluaran pen tidak harus dilakukan di rumah sakit serta tidak memerlukan peralatan canggih. "Akhirnya dilakukan operasi pengeluaran pen dan berhasil," kata Munir.
"Matursuwun pak dokter, mbah boten perlu teng rumah sakit maleh damel nglepas pen, rumah sakite tebih," kata Mbah Suripah. (Terima kasih pak dokter, saya tidak perlu ke rumah sakit lagi untuk melepas pen ini, karena rumah sakitnya jauh).
(ahy/ahy)