Optimistis Kalahkan JK Jadi Ketum PMI, Titiek Didukung Doa Prabowo

Jakarta - Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto optimistis mengalahkan Jusuf Kalla dalam pertarungan menjadi Ketum PMI periode 2014-2019. Ia mengaku didukung partai Golkar, keluarga, dan mantan suaminya Prabowo Subianto.

"Dukungan sudah semuanya. Dari keluarga saya, dari anak saya, dari mantan suami juga. Pak Ical juga udah, dari partai juga katanya silahkan," kata Titiek saat diwawancarai wartawan di depan ruang Munas XX PMI di Hotel Millenium, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (17/12/2014) tengah malam.

Wakil Ketua Umum Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) versi Munas Bali yang mengenakan busana warna hijau dan celana panjang warna hitam tersenyum tersipu malu saat ditanya soal bentuk dukungan Prabowo. "Doa-doa aja," imbuhnya singkat.

Titiek mengaku deg-degan juga bersaing dengan JK yang incumbent. Namun meski begitu, ia optimistis bisa bersaing dan mengalahkan sosok yang juga Wakil Presiden RI tersebut.

"Ya jiper (takut-red) sih, namanya juga Wapres ya. Tapi ya niat saya baik. Bismillahhirahmanhirahim aja," ucap Titiek seraya tersenyum. "Saya ikhtiar aja. Berdoa, berusaha, menggalang suara supaya bisa menang. Saya Harus optimis, apapun yang terjadi pokoknya harus usaha sebaik mungkin," sambungnya mantap.

Titiek yakin dirinya bisa merebut kursi Ketum PMI dari JK. Ia mengaku punya segudang pengalaman yang bisa membuat PMI semakin baik nantinya ke depan.

"Dengan pengalaman saya ngurus Yayasan Supersemar, di kegiatan-kegiatan sosial, Yayasan Gotong Royong Kemanusiaan, menolong masyarakat Indonesia yang tertimpa musibah bencana. Itu kan dalam scope yang kecil. Untuk itu saya ingin mengabdi kepada masyarakat dalam scope yang lebih besar lagi, yaitu di PMI," ucap Titiek.

Jika diberi kepercayaan, Titiek berjanji bisa membawa PMI lebih besar lagi dari saat dipimpin JK periode 2009-2014. Ia ingin PMI lebih bermanfaat lagi untuk masyarakat, khususnya tanggap dalam menghadapi bencana.

"Prioritas utama saya juga, ingin agar undang-undang mengenai kepalangmerahan harus segera di realisasikan," kata Titiek.

(bar/ahy)