Sedikitnya ada 500 siswa di dalam gedung sekolah di Peshawar ketika serangan brutal Taliban terjadi. Sebanyak 132 siswa tewas dalam pembantaian tersebut, sisanya berhasil selamat.
Namun tidak mudah bagi siswa yang selamat untuk menceritakan pengalaman mengerikan yang mereka alami. Sebagian besar anak-anak yang selamat merasakan trauma dan masih ketakutan.
Salah satunya, Jalal Ahmed (15) yang terlihat masih trauma berat ketika ditemui Reuters di rumah sakit pada Rabu (17/12/2014). Ahmed masih sulit berbicara karena terlalu shock dan dia terus menangis saat diajak ngobrol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian pria-pria itu datang dengan senjata besar," imbuh Ahmed sambil sesenggukan.
Kemudian Ahmed mulai menangis di atas ranjangnya di rumah sakit. Ayahnya, Mushtaq Ahmed berdiri di samping ranjangnya, terus mendampinginya dan menenangkannya. Sang ayah lalu menceritakan anaknya yang terus berteriak histeris di rumah sakit.
"Dia terus berteriak: 'bawa saya pulang, bawa saya pulang, mereka akan datang dan membunuh saya'," tutur sang ayah.
Tampaknya Ahmed memang mengalami trauma berat pasca pengalaman mengerikan yang dia alami. Dia tidak menceritakan secara detail bagaimana dia bisa selamat, tapi yang jelas kini dia telah berkumpul kembali dengan keluarganya.
Total ada 145 orang tewas akibat serangan Taliban di Peshawar, Selasa (16/12) pagi waktu setempat. Korban tewas terdiri atas 132 anak-anak, 10 guru dan staf serta 3 tentara Pakistan. Anak-anak yang tewas kebanyakan berusia antara 12-16 tahun.
(nvc/ita)