8 Jam Pembantaian Taliban di Sekolah Pakistan, Anak-anak Bersimbah Darah

8 Jam Pembantaian Taliban di Sekolah Pakistan, Anak-anak Bersimbah Darah

- detikNews
Rabu, 17 Des 2014 11:55 WIB
Foto: AFP
Peshawar, -

Pembantaian yang dilakukan teroris Taliban di sebuah sekolah di Peshawar, Pakistan benar-benar mengusik rasa kemanusiaan. Bagaimana tidak, anak-anak tak berdosa tiba-tiba ditembaki membabi-buta oleh teroris-teroris Taliban yang menyerbu sekolah tersebut.

Juru bicara Taliban Pakistan Mohammed Khurrassani mengatakan, para militannya memanjat tembok sekolah Army Public School pada Selasa (16/12) sekitar pukul 10.00 untuk membunuh para siswa.

Sekitar 500 siswa dan guru berada di sekolah tersebut saat kejadian. Sebagian besar siswa sekolah yang dikelola militer itu adalah anak-anak dari personel militer Pakistan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tragedi itu berawal ketika sebuah bom mobil meledak di belakang sekolah. Menteri Pendidikan Pakistan Muhammad Baligh Ur Rehman mengatakan pada CNN, Rabu (17/12/2014), ledakan tersebut dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian para petugas keamanan sekolah.

Taktik ini berhasil. Ketika para petugas berkerumun ke lokasi ledakan, para teroris memanjat tembok sekolah dan berjalan ke ruang-ruang kelas. Mereka langsung melepas tembakan tanpa pandang bulu. Demikian disampaikan Dr. Aamir Bilal dari rumah sakit Lady Reading Hospital di Peshawar yang mengutip keterangan para siswa yang selamat.

Para teroris kemudian bergerak masuk ke auditorium tempat banyak siswa sedang menempuh ujian. Mereka langsung menembak secara brutal selama beberapa menit.

"Mereka mulai menembak tanpa pandang bulu," kata juru bicara militer Pakistan, Jenderal Asim Bajwa. Dikatakannya, di auditorium itulah korban jiwa paling banyak.

Dikatakan Bajwa, aparat polisi dan tentara Pakistan tiba di sekolah itu sekitar 15 menit setelah serangan dimulai. "Mereka menemukan anak-anak yang bersimbah darah, dengan tubuh-tubuh mereka tumpang-tindih satu sama lain," tutur Bajwa kepada para wartawan.

Kebanyakan korban tewas adalah anak-anak yang berumur antara 12 tahun dan 16 tahun. Namun ada pula beberapa guru dan staf sekolah yang ikut dibantai. Termasuk seorang asisten kantor berumur 28 tahun yang ditembak dan dibakar hidup-hidup.

Pasukan Pakistan yang tiba di sekolah tersebut langsung terlibat baku tembak dengan para teroris yang berjumlah 7 orang (ada pula yang menyebut enam orang). Dikatakan Bajwa, hingga pukul 16.00 waktu setempat, pasukan berhasil menyudutkan para penyerang ke empat bangunan. Beberapa jam kemudian, atau sekitar 8 jam setelah serangan dimulai, semua teroris tewas.

Pasukan terus berada di sekolah tersebut hingga malam hari untuk mencari para korban dan mereka yang selamat, juga untuk mencari bahan-bahan peledak yang diletakkan di areal sekolah. Namun tidak disebutkan apakah pasukan menemukan bom di sekolah tersebut.

Dalam serangan yang berlangsung sekitar 8 jam itu, setidaknya 145 orang tewas termasuk di antaranya 132 murid. Korban tewas lainnya adalah 10 guru dan staf serta 3 tentara. Lebih dari 100 orang lainnya luka-luka.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads