Namun, bagi Satuan Tugas Formed Police Unit (FPU) Indonesia ke-6 yang tergabung dalam kontingen United Nation Mission in Darfur (Unamid), permasalahan lintas budaya tersebut dapat teratasi.
Salah satu cara adalah dengan menggunakan pendekatan penyaluran bantuan yang sudah mereka sediakan jauh-jauh hari sebelum berangkat ke Sudan. Tentu saja bantuan tersebut bukan berasal dari kocek masing-masing personel yang akan ditugaskan kr Darfur, tapi menjadi tanggungjawab Mabes Polri. Cara tersebut juga sekaligus menjadi sarana komunikasi personel Polri dengan masyarakat setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemberian dilakukan teratur dengan berkesinambungan setiap bulannya. Ini dilakukan sampai akhir misi. Terbukti selama 1 tahun tidak ada gangguan sedikit pun kepada FPU Indonesia atau pada individual police advicer yang bertugas bersama kami," kata Kepala Satgas FPU ke-6 AKBP Bambang Widjanarko Baiin, usai penyematan penghargaan Satyalancana Bakti Buana, di Mabes Polri, Selasa (16/12/2014).
Kepala Datasemen C Sat Brimob Polda Metro Jaya ini mengatakan, selama berada di wilayah konflik tersebu hanya satu yang menjadi tantangan nyata bagi para personel, itu bukan senjata api atau bom.
"Alam yang ekstrim, di mana suhunya mencapai 40 derajat di siang hari dan malam hari mencapai 6 derajat celcius," kisah Bambang.
Senada dengan Bambang, Inspektur Satu Harjo yang merupakan personel Brimob Kelapa Dua, Depok, menuturkan bahwa tantangan paling wahid di daerah penugasannya itu adalah suhu ekstrim. Dimana temperatur udara dapat berubah drastis di waktu siang ke malam.
Personel lainnya, Inspektur Satu Aditya Reza menuturkan, bahwa tantangan besar selama menjalani misi setahun di Darfur adalah mengalahkan ego diri sendiri.
"Cuaca, kultur berbeda itu mempengaruhi psikologis kita di lapangan, oleh karena itu tantangan paling besar adalah melepas ego itu sendiri," kata personel yang berdinas di Bidang Keuangan Polda Riau ini.
Pagi tadi, Wakapolri Komjen Badrodin Haiti menyemat medali Satyalancana Bakti Buana kepasa127 dari 140 personel Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas Formed Police Unit (FPU) ke-6.
Mantan Kabaharkam ini berpesan kepada seluruh personel agar dapat menjaga prestasi yang telah ditorehkan selama bertugas di Darfur.
Selama pengiriman Satgas FPU di sana Polri selalu mendapat predikat baik diantara Satgas-satgas FPU dari negara lain. "Ini menunjukan semangat, komitmen dan profesionalisme, loyalitas, dan disiplin. Semoga ini bisa diteruskan," harap Badrodin.
Adapun 13 personel FPU lainnya masih melaksanakan tugas di Sudan guna persiapan transisi penugasan Satgas FPU berikutnya.
(ahy/ndr)