Politisi Muda Golkar Beberkan Kelemahan Rekonsiliasi Lewat Pengadilan

Politisi Muda Golkar Beberkan Kelemahan Rekonsiliasi Lewat Pengadilan

- detikNews
Selasa, 16 Des 2014 17:51 WIB
Jakarta - Politisi senior Golkar Hajriyanto Thohari bersama juniornya Taufik Hidayat mendorong agar terlaksananya Munas rekonsiliasi. Taufik kemudian membeberkan kelemahan bila kedua kubu memilih jalur hukum alih-alih Munas rekonsiliasi.

"Meskipun ada jalur lain yang juga bisa dipakai untuk mendapatkan kebenaran, yaitu melalui jalur pengadilan, tetapi jalur ini memiliki kelemahan, yaitu adanya problem waktu," kata Taufik.

Pernyataan itu disampaikan Taufik kepada wartawan dalam jumpa pers di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (16/12/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses lewat pengadilan menurut Taufik memakan waktu terlalu lama. "Apalagi bila dikaitkan dengan agenda politik nasional, yaitu akan dilaksanakannya pilkada serentak. Menurut data KPU ada sekitar 245 daerah yang akan dilakukan pilkada serentak," ucapnya.

"Partai Golkar semestinya sudah harus jauh-jauh hari mempersiapkan (pilkada di daerah-red). Tapi kondisi partai masih seperti sekarang ini sehingga sangat menjadi persoalan, khususnya bagi pengurus-pengurus di daerah, pengurus-pengurus di DPD II dan I yang dalam kalender eventnya menghadapi pilkada serentak tersebut," sambung Taufik.

Mantan Wakil Ketua Pansus RUU Pilkada ini mengatakan, jalan terbaik adalah adanya islah antara kubu Ical dan Agung. Ia berharap kedua pihak mau membuka pikiran dan hati demi kebaikan partai berlambang beringin tersebut.

"Masing-masing kubu jangan merasa mendapat legalitas. Karena pada dasarnya keduanya saling bertentangan. Sehingga jalan yang bisa ditempuh dan mempersingkat waktu yang ada adalah melalui munas rekonsiliasi," ucap Taufik.

(bpn/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads