Perdana Menteri Australia Tony Abbott mempertanyakan keputusan pemberian jaminan pada Man Haron Monis (50), sehingga bisa bebas berkeliaran di jalanan hingga melakukan penyanderaan. Padahal dia pernah bermasalah dengan kasus seksual hingga pembunuhan mantan istri.
Sedikitnya ada tiga kasus besar yang dilakukan Monis sebelum menyandera puluhan orang di kafe Lindt, Sydney, Australia, Senin (15/12) kemarin. Dia pernah diadili karena mengirim surat berisi kata-kata tidak pantas pada keluarga tentara Australia yang gugur di Afghanistan. Kala itu, dia dihukum 300 jam melakukan kegiatan sosial.
Setelah itu, dia didakwa kasus pembunuhan terhadap mantan istrinya, Noleen Hayson Pal (30), pada April 2013. Kala itu Pal ditusuk 18 kali hingga tewas di kediaman mereka di Werrington, Sydney. Bersama kekasihnya Amirah Droudis (34), mereka dinyatakan bersalah, namun bisa bebas setelah mendapat jaminan pada akhir Desember 2013.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, kasus hukum yang menjerat Monis kembali muncul. Kali ini berhubungan dengan kekerasan seksual. Ada tuduhan 50 kali aksi pelecehan karena pria asal Iran itu mengaku sebagai penasihat spiritual.
Sayangnya, Monis tak ditahan. Dia kembali bisa bebas setelah mendapatkan jaminan.
Di antara orang-orang yang kecewa dengan keputusan jaminan ini adalah keluarga dari Noleen Pal. Mereka mengecam keras keputusan hakim karena membiarkan orang seperti Monis berkeliaran di jalanan. Apalagi kini dia berbuat nekat dengan menggelar aksi penyanderaan.
"the first place they let him free on the Sydney streets they should have let him rot in the jail his a f***en sick animal'" tulis ibunda Pal, Momina Khalik, di laman facebook.
"Thats systems tere f***d up but i'm still happy he died,' tulis saudara laki-laki Pal, Khalik.
"Fu***n lucky tey got u before we did now.rest in hell f****n asshole.' sambungnya.
(mad/nrl)