"Belum ada (yang pakai jasa). Hanya datang untuk tanya-tanya, soalnya saya kan terima les privat juga. Ada 5 orang yang datang," ujar Subagyo kepada detikcom di tempat usahanya, di samping Kantor Pos Kotagede, Yogyakarta, Selasa (16/12/2014).
Tempat usaha Subagyo hanya berupa sebuah meja dan bangku yang diletakkan di trotoar samping Kantor Pos Kotagede, Yogyakarta. Lokasinya memang ramai oleh penjual lainnya karena letaknya yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari Pasar Legi Kotagede.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kan kalau orang Jawa bilang baru 'mbribik-mbribik'. Saya niati, akan saya tunggu sampai ada orang yang datang," katanya sambil tersenyum.
Subagyo mengaku hanya akan fokus pada pelajaran matematika saja. "Kalau fisika dan kimia kan belajar perubahan zat, harus pakai praktikum. Kalau matematika, hanya angka-angka saja," imbuhnya.
Sebelumnya pria yang mengaku pernah berkuliah di Teknik Kimia UGM angkatan 1979 ini membuka usaha percetakan bersama istrinya. Namun belakangan ini usahanya sedang sepi sehingga dia berharap ada pendapatan lebih dari usaha jasa garap soal matematikanya kali ini.
"Ada Ja'far advertising di rumah di Pleret, saya bersama istri saya. Tapi hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena sekarang usaha seperti itu sudah banyak dan persaingannya sekarang tidak sehat," keluhnya.
(sip/try)