Ketika Gatotkaca Memukau Penonton karena Mahir Berbahasa Perancis

Ketika Gatotkaca Memukau Penonton karena Mahir Berbahasa Perancis

- detikNews
Selasa, 16 Des 2014 10:19 WIB
Dok KJRI Noumea
Noumea -

Kalau sebagian masyarakat Indonesia mulai gandrung budaya pop, di Noumea, Kaledonia Baru, lain ceritanya. Pertunjukan wayang kulit dwi bahasa dengan lakon Gatotkaca Winisuda justru memukau pengunjung yang memadati aula KJRI Noumea akhir pekan lalu.

Dalang Suratno yang menetap di Noumea sejak tahun 1977, dengan apik membawakan lakon tersebut diiringi oleh karawitan gamelan yang dimainkan oleh masyarakat dan diaspora Indonesia plus warga setempat. Secara khusus, Suratno menggunakan Bahasa Jawa dan Bahasa Prancis, sehingga para penonton yang kebanyakan merupakan masyarakat setempat, mampu terhibur dan memahami jalan cerita yang dimainkan.

Sebelum menyerahkan wayang Gatotkaca kepada sang dalang sebagai tanda dimulainya pagelaran wayang kulit, Konsul Jendral Noumea, Widyarka Ryananta, mengatakan cerita Gatotkaca Winisuda merupakan kisah keteladanan seorang pemimpin yang tegas, namun mampu mengayomi dan menyejahterakan rakyat. Sebagai salah satu kegiatan soft diplomacy kebudayaan Indonesia, pagelaran kesenian wayang ini semoga dapat memberikan hiburan yang bermanfaat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sangat menyukai pagelaran wayang ini," ujar Lydia Martin, seorang pensiunan pegawai swasta.

"Ke depannya, kita dapat melakukan kolaborasi pertunjukan kesenian bersama yang tentunya akan sangat menarik minat masyarakat," tambah Tini Shanel, keturunan Kanaki (penduduk asli Kaledonia) yang juga pengurus Museum New Caledonia.

Sementara itu, Anne-Laure Aubail yang menikmati dari balik layar mengungkapkan, "Saya penasaran dengan pertunjukan wayang kulit Indonesia. Oleh karena itu saya membawa serta anak dan suami saya untuk menyaksikannya bersama."

Di antara penonton, hadir pula Panglima Angkatan Bersenjata New Caledonia, Brigadir Jenderal Luc de Revel, kalangan akademisi, pemerhati budaya, media massa, masyarakat setempat serta diaspora Indonesia.

Pertunjukan selama satu setengah jam itu diakhiri dengan sesi tanya jawab antara penonton dan dalang Suratno. Para penonton dengan antusias menanyakan beragam hal terkait proses pembuatan wayang, perbedaan karakter dan suara tokoh wayang serta makna yang terkandung dalam setiap lakon yang dimainkan. Selama pertunjukan, para penonton dapat mencicipi berbagai jajanan pasar antara lain wajik, kue lapis, rebusan pisang, ubi, jagung, kacang dan mi goreng Jawa serta kehangatan wedang jahe.

Noumea adalah ibu kota negara kepulauan Kaledonia Baru atau New Caledonia. Negara ini merupakan jajahan Perancis dan terletak di sub-benua Melanesia di Samudra Pasifik. Pada abad 19, pekerja dari Jawa dikirim ke negara ini sebagai bagian dari perjanjian Belanda-Perancis. Tak heran, ada keturunan orang Jawa di negara tersebut.

(try/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads