Soal Isu Pergantian Kapolri, Ini Jawaban Menko Polhukam

Soal Isu Pergantian Kapolri, Ini Jawaban Menko Polhukam

- detikNews
Selasa, 16 Des 2014 09:59 WIB
Jakarta - Ada selentingan kabar bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera mengganti posisi Kapolri yang kini dijabat Jenderal Pol Sutarman. Lantas, apa tanggapan Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno saat ditanyakan isu tersebut? Apalagi sejumlah broadcast menyebar soal calon-calon Kapolri.

"Ah belum (pergantian Kapolri-red). Itu belum," kata Tedjo saat diwawancarai di Gedung Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (16/12/2014) pagi.

Tedjo mengisyaratkan, pergantian Kapolri akan dilakukan. Namun pemerintah belum menentukan waktunya. "Nanti, nanti," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan tidak perlu segera, wong Kapolri masih ada kok, masih belum pensiun," sambung Tedjo menegaskan.

Di tubuh kepolisian, pergeseran jenderal yang melibatkan Istana adalah untuk pergeseran jenderal bintang tiga dan Kapolri, jenderal bintang empat. Pengangkatan dilakukan melalui rapat dewan kebijakan dan kepangkatan tinggi yang dipimpin Wakil Presiden dan terdiri dari beberapa unsur, seperti Kepala BIN, Menpan RB, Mensesneg, dan Menkopolhukam.

Hasil penggodokan yang dilakukan unsur-unsur tersebut nantinya akan disodorkan kepada presiden untuk kemudian disetujui. Namun, hal itu dikembalikan kepada 'selera' presiden, apakah cocok untuk membantu dan terlibat dalam pemerintahan atau tidak.

Berbeda dengan pemilihan Jaksa Agung, pengangkatan Kapolri berdasarkan UU 2/2002 tentang Polri berasal dari internal kepolisian dan melalui beberapa jenjang karir serta kepangkatan, salah satunya harus dari jenderal bintang tiga.

Saat ini di tubuh Polri terdapat sembilan jenderal yang bersemat tiga bintang di pundaknya. Mereka adalah Wakil Kapolri Komjen Badrodin Haiti, Komjen Dwi Priyatno selaku Irwasum, Komjen Budi Gunawan sebagai Kalemdikpol, Kabaharkam Komjen Putut Bayu Seno, Komjen Djoko Mukti selaku Kabaintelkan, Komjen Anang Iskandar sebagai Kepala BNN, Komjen Suhardi Aliyus sebagai Kabareskrim, Komjen Boy Salamuddin sebagai Sekretaris Utama Lemhanas, dan Komjen Saud Usman Nasution sebagai Kepala BNPT.

Seskab Andi Widjajanto sebelumnya memastikan, Presiden Jokowi akan melakukan pergeseran di tubuh TNI dan Polri. Pergeseran ini bagian dari penyegaran. Pekan lalu Menkopolhukam sudah memberikan saran pertimbangan ke Presiden tentang posisi-posisi strategis apa yang bisa mulai dipikirkan untuk dimutasikan oleh presiden.

"Prosesnya akan berlangsung sampai Desember," kata Andi, Jumat (21/11/2014) lalu.

Namun Andi tak menyebut apakah pergantian di tubuh TNI dan Polri itu termasuk kepada posisi Panglima TNI dan Kapolri.

"Wanjaktinya sudah bersidang, nanti hasilnya akan dilaporkan ke Presiden minggu depan, untuk kemudian presiden memutuskan jabatan-jabatan strategis apa yang akan diganti di Mabes TNI, biasanya kalau pergantian di Mabes TNI dilakukan, Mabes Polri juga dilakukan," bebernya.

(bar/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads