Sandera di Sydney Sempat Dipaksa Membuat Video Tuntutan

Sandera di Sydney Sempat Dipaksa Membuat Video Tuntutan

- detikNews
Selasa, 16 Des 2014 08:05 WIB
Sydney, - Sebelum terjadi kontak senjata dengan pihak polisi Australia, para sandera sempat dipaksa membuat video tuntutan yang direkam oleh pelaku penyanderaan. Sandera diminta agar PM Tonny Abbot menemui pelaku penyanderaan.

Seperti diberitakan AFP, Selasa (16/12/2014), sebelum penyerangan, salah saorang jurnalis dari saluran Tujuh Australia, Chris Alasan, mengatakan dirinya mendengar adanya adanya sandera yang tertembak. Hal ini mendorong polisi melakukan penyerbuan tanpa peringatan.

Sebuah rumah sakit di Sidney juga mengkonfirmasi pihaknya menerima pasien berumur 39 tahun yang mengalami luka tembak dibagian pipi, seorang wanita berumur 40 tahun dengan luka tembak di kaki, dan seorang pasien yang menderita luka di punggung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Robot penjinak bom juga dikirimkan untuk menyisir bangunan dan tidak ditemukan bahan peledak. Laporan mengatakan pelaku memaksa sandera untuk membuat video tuntutan.

Dalam dua rekaman video, para sandera mengatakan akan membebaskan lima dari mereka jika Abbott mau menemui pelaku penyanderaan. Pelaku juga menginginkan bendera Negara Islam dan segera dikirimkan kepadanya.

Pelaku sempat mengatakan ada empat bom yang ditanamkan di sekitar kota, namun setelah ditelusuri, klaim itu terbukti palsu.

(fiq/vid)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads