Seperti diberitakan AFP, Selasa (16/12/2014), sebelum penyerangan, salah saorang jurnalis dari saluran Tujuh Australia, Chris Alasan, mengatakan dirinya mendengar adanya adanya sandera yang tertembak. Hal ini mendorong polisi melakukan penyerbuan tanpa peringatan.
Sebuah rumah sakit di Sidney juga mengkonfirmasi pihaknya menerima pasien berumur 39 tahun yang mengalami luka tembak dibagian pipi, seorang wanita berumur 40 tahun dengan luka tembak di kaki, dan seorang pasien yang menderita luka di punggung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam dua rekaman video, para sandera mengatakan akan membebaskan lima dari mereka jika Abbott mau menemui pelaku penyanderaan. Pelaku juga menginginkan bendera Negara Islam dan segera dikirimkan kepadanya.
Pelaku sempat mengatakan ada empat bom yang ditanamkan di sekitar kota, namun setelah ditelusuri, klaim itu terbukti palsu.
(fiq/vid)