Komunitas Muslim Sydney Khawatir Insiden Martin Place Perparah Intoleransi

Komunitas Muslim Sydney Khawatir Insiden Martin Place Perparah Intoleransi

- detikNews
Senin, 15 Des 2014 19:14 WIB
Jakarta -

Komunitas Muslim di Sydney mengatakan, mereka sangat terkejut atas insiden pengepungan Kafe Lindt dan sangat prihatin terhadap sejumlah individu yang menggunakan agama sebagai tameng ‘agenda politik sesat' mereka.

Aftab Malik dari Aliansi Peradaban PBB, yang juga bekerja di Asosiasi Muslim Lebanon di Sydney, mengatakan, ia terkejut dengan apa yang telah terjadi.

"Saya merasa komunitas Muslim telah menghadapi serangkaian peristiwa malang,” utaranya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti halnya orang lain, mereka sangat prihatin bagaimana, lagi-lagi, iman mereka telah diseret ke lembah hitam oleh sekelompok anak muda yang tak mewakili siapa pun kecuali diri mereka sendiri," tambahnya.

Anggota komunitas Islam mengatakan, perilaku individu yang sesat telah menodai agama mereka.

Aftab mengatakan, komunitas Muslim dan masyarakat yang lebih luas menunggu kejelasan lebih lanjut atas peristiwa ini.

"Kami punya lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban, dan kami harus bersabar dan membiarkan fakta yang pahit muncul terlebih dahulu, kesimpulan apapun dibuat," katanya.

Ia menyambung, "Kami perlu untuk menghindari spekulasi liar dan menggunakan bahasa yang sensitif untuk menghindari ketegangan yang meningkat."

Aftab mengutarakan, bendera hitam yang digunakan dalam penyanderaan mengandung kalimat syahadat.

"Secara harfiah, syahadat berarti kesaksian iman dan Muslim percaya, hal itu adalah kebenaran hakiki. Penyandera menggunakan realitas spiritual yang sangat kuat dan menyalahgunakannya untuk agenda-agenda politik sesat mereka,” jelas Aftab.

Ia menambahkan, "Apa yang kami lihat adalah sekelompok orang yang mencoba untuk membuat Islam menjadi identik dengan barbarisme dan kematian.”

Komunitas Muslim khawatir insiden penyanderaan perparah intoleransi

Warga Sydney, Arman Rahman, mengatakan, ia merasa ngeri ketika mendengar berita pagi (15/12) ini.

Rahman menuturkan, ia berharap agar masyarakat luas tak akan menarget atau menghakimi Muslim Australia atas apa yang terjadi hari ini.

"Sebagai hasilnya, ada kemungkinan intoleransi akan muncul," katanya.

Warga Sydney lainnya mengatakan, tindakan sekelompok individu di Martin Place itu tidak mewakili orang-orang beragama Islam.

"Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi sekarang. Agama Islam tidak mengijinkan tindakan semacam itu, jadi apa yang bisa saya katakana, bahwa hal itu benar-benar salah. Seharusnya tidak dilakukan," kemukanya.

(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads