"Karangkobar masuk zona merah (rawan longsor)," ujar βdosen Jurusan Geologi UGM Wahyu Wilopo, di Gedung Pusat UGM, Yogyakarta, Senin (15/12/2014).
Wahyu menjelaskan, Karangkobar berada di lereng yang curam. Selain itu lokasi ini juga wilayah yang berupa lapisan tanah yang tebal yang dipengaruhi proses alterasi atau pelapukan yang yang berasal dari dalam bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Struktur geologi yang kompleks dengan ditemukannya banyak patahan," imbuhnya.
Di desa ini juga terdapat penempatan lahan yang kurang aman. Misalnya pembukaan lahan sawah di lahan yang letaknya di atas rumah penduduk.
Tak hanya itu, Wahyu yang telah mendatangi lokasi longsor pada Sabtu (13/12) lalu juga melihat adanya sistem drainase yang kurang baik.
"Posisi sawah atau kebun yang kurang sesuai tempatnya cenderung memperbesar potensi longsor," kata Wahyu.
Ditambah lagi, curah hujan yang tinggi mengguyur kawasan ini. Dari data yang diperoleh dari BMKG dan dipaparkan oleh Wahyu, intensitas curah hujan di lokasi tersebut pada 10 Desember 33mm/hari, 11 Desember 112,7 mm/hari, 12 Desember 101,4 mm/hari, dan 13 Desember 4 mm/hari.β
(sip/try)