Berdasarkan pemetaan oleh BPBD Karanganyar, delapan kecamatan di daerah tersebut masuk kategori zona merah rawan bencana tanah longsor. Delapan kecamatan itu berada di lereng Gunung Lawu dengan struktur tanah yang lapuk sehingga mudah longsor jika diguyur hujan lebat dalam waktu lama.
Kedelapan kecamatan itu adalah Tawangmangu, Matesih, Karangpandan, Ngargoyoso, Kerjo, Jenawi, Jatipuro, dan Jatiyoso.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami minta warga melakukan pemantauan di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Warga harus keluar dari rumah jika terjadi hujan ekstrem lebih dari dua jam. Ini sifatnya instruksi, bukan lagi imbauan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Aji Pratama Heru, Senin (15/12/2014).
Instruksi itu, kata Heru, sudah disosialisasikan kepada seluruh masyarakat melalui perangkat desa di delapan kecamatan rawan bencana longsor tersebut. Selain itu, kepada warga juga telah diberikan mitigasi bencana secara rutin sehingga diharapkan warga sudah bisa melakukan langkah-langkah antisipasi sejak dini.
Mitigasi bencana yang disosialisasikan adalah selalu memperhatikan tiga kondisi yang merupakan indikasi awal terjadinya tanah longsor. Ketiga hal itu adalah apakah posisi pepohonan di atas bukit masih berdiri tegak, apakah terjadi guguran kerikil sebesar kepalan tangan, dan apakah kondisi saluran air masih dipenuhi air atau justru berkurang.
"Jika pepohonan sudah miring, ada guguran kerikil besar dan saluran air yang justru surut saat hujan lebat maka itu indikasi awal akan terjadi longsor. Warga harus secepatnya meninggalkan rumah. Kami di BPBD juga sudah melakukan persiapan sejak awal musim penghujan dengan mempersiapkan posko induk, petugas dan relawan, medis, sampai logistik," kata dia.
(mbr/try)