Ahok berjanji akan mengawasi gaya hidup pejabat DKI Jakarta. Ia bahkan menggandeng ICW agar bawahannya tidak terlibat korupsi. Suami Veronika Tan ini juga siap memberikan gaji tinggi untuk PNS Pemprov DKI Jakarta asalkan siap bekerja keras demi menyelesaikan permasalahan Ibukota.
Namun, Ahok tidak segan-segan memberikan sanksi bagi pejabat yang bandel. Bila terbukti korupsi, sang pejabat itu akan dipecat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Awasi dan Investigasi
|
Dalam orasi antikorupsi di Museum Nasional, Jakpus, Minggu (14/12/2014) Ahok menyebut dia berencana meminta bantuan ICW untuk menginvestigasi gaya hidup para pejabat DKI.
Hal ini diperlukan agar terlihat ada atau tidaknya dugaan korupsi yang dilakukan. Sebab, bagi Ahok korupsi adalah masalah serius dan dia tidak segan-segan akan memberantasnya dengan tegas.
"Kalau kepala lurus maka bawahnya juga lurus. Minimal kalau saya lurus bawahan saya juga nggak berani macam-macam," tutup Ahok yang mengenakan kaos kuning ICW dan celana jeans berwarna biru terang.
"Kelihatannya Desember banyak pentolan DKI mau saya stafkan. Stres juga nih, tapi kalau nggak pernah dilakukan nggak pernah kita coba. Kita bisa lihat perlawanan mereka sampai mana," sambungnya lagi.'
2. Ajak Duel
|
Lantas apa yang biasanya Ahok sampaikan ke pegawai Pemprov DKI?
"Cukupkan dirimu dengan penghasilanmu. Kalau nggak cukup bilang ke gue nanti saya naikkan gajimu," ujar Ahok di Museum Nasional, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (14/12/2014).
"Makanya saya tanya honor-honor di DKI untuk di luar gaji berapa. Setahun saya kumpulin bisa mencapai Rp 2,3 triliun. Kan kurang ajar. Makanya saya mau potong!" tegasnya.
Bila masih ada oknum yang nakal, maka mantan Bupati Belitung Timur itu tak segan-segan menantang duel mereka yang berani menilep uang di luar gaji pokoknya.
"Saya ini kepalang tanggung tapi nggak ada pilihan kalau mau duel pun saya siap mental dan fisik," tutup suami Veronica Tan itu.
3. Distafkan
|
"Izinkan saya Desember ini stafkan banyak orang, sekitar 3 ribu orang. Hasilnya kita lihat. Mudah-mudahan kelihatan hasilnya," kata Ahok dalam diskusi diskusi Sistem Transportasi Perkotaan yang digelar Sonora di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya, Jakpus, Sabtu (13/12/2014).
Namun, jumlah PNS itu masih tentatif. Ahok mengatakan semuanya masih dievaluasi.
"Ya tergantung kerjanya. Kalau misalnya baik ya tidak akan dipecat," ujarnya.
Lalu apa indikatornya?
"Sekarang kamu puas tidak dengan kinerja Pemprov DKI? Mengurus IMB masih lama kan?" ujarnya.
Menurut Ahok, ia tak masalah jika benar harus menstafkan 3 ribu PNS DKI. βIa mengutamakan peningkatan pelayanan Pemprov DKI pada masyarakat daripada mempertahankan bawahannya yang tak bekerja secara efektif.
"Kalau tidak kerja bagus, kenapa dipertahankan? Saya masih punya banyak yang bagus," pungkasnya.
Halaman 2 dari 4