ASEAN-Korea Sepakat Kerjasama Penanganan Bencana Kebakaran Hutan

ASEAN-Korea Sepakat Kerjasama Penanganan Bencana Kebakaran Hutan

- detikNews
Senin, 15 Des 2014 00:07 WIB
Jakarta -

Sejumlah negara Asia Tenggara yang tergabung di dalam ASEAN dan Korea Selatan menyepakati penanganan di lapangan masalah kehutanan dan perubahan iklim. Termasuk kerjasama dalam latihan penanggulangan bencana kebakaran hutan.

"Ini hasil sidang Special Ministerial Meeting on Forestry (SMMF)‎ ASEAN dengan Kementerian Kehutanan Korea Selatan pada 11 Desember 2014 lalu," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya dalam keterangan persnya yang diterima detikcom, Minggu (14/12/2014).

Hal itu diungkapnya setelah mengikuti kunjungan Presiden Jokowi Widodo dalam Comemmorative ASEAN-ROK Summit di Busan pada 10-12 Desember 2014 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

‎Menurut Siti, SMMF merupakan Forum Kerjasama ASEAN dan Korea Selatan di bidang Kehutanan. Kerjasama ASEAN-Korea Selatan sendiri hingga saat ini telah mencapai usia yang ke-25. Dan sejak tahun 2009 diusulkan oleh Korea Selatan untuk dibangun Asian Forest Coopertaion Organization (AFoCO) pada Juni 2009 yang dalam kurun waktu hingga sekarang belum mendapatkan kesepakatan yang utuh.

Untuk mencapai kelembagaan itu, sejak dua tahun yang lalu mulai dijembatani dengan ASEAN-ROK on Forest Coopertaion (AFoCo). Pada sidang SMMF yang dipimpin bersama oleh Indonesia dan Korea Selatan, yaitu Siti Nurbaya selaku Menteri LH dan Kehutanan bersama Menteri Kehutanan Korea, Shin Won Sop. ‎
 
Dipaparkan Siti, hasil kesepakatan SMMF ASEAN-ROK di Busang, yaitu kesepakatan untuk kolaborasi antara ASEAN dan Korea dalam aktivitas lapangan yang akan secara efektif dapat menjawab masalah-masalah terkait kehutanan di kawasan. Juga akan dilakukan transfer keahlian berkenaan dengan agenda Low Carbon, Green Growth Technology, serta hal-hal yang berkenaan dengan pengendalian dampak perubahan iklim.
 
Sejalan dengan itu pula akan terus didorong pemantapan organisasi AFoCO, Asian Forestry Cooperation, serta peningkatan kapasitas dan pelatihan dalam hal pengendalian kebakaran lahan dan hutan dengan proyek-proyek percontohan yang meliputi kegiatan, pengembangan kebijakan dan organisasi penanganan kebakaran hutan, standar harmonisasi praktek-praktek penanganan bencana dan pengendalian api, pelatihan tentang monitoring dan pengelolaan kebakaran hutan, pelatihan tentang pengelolaan kebakaran di wilayah-wilayah hutan lindung, pelatihan dalampengelolaan kebakaran gambut.
 
Di antara acara itu juga, SMMF dilakukan pembicarana bilateral Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Menteri Kehutanan Korea. Pembahasan antara lain soal program atau proyek kerjasama antara Indonesia dan Korea. Tercatat beberapa kegiatan kerjasama dimaksud yang meliputi, pengembangan hutan wisata alam dengan contoh di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP) di Jawa Barat, Indonesia dan Gunung Yumyeongyang di Korea.

Juga kegiatan pengendalian yaitu proyek Afforeattion/Reforestation Clean Development Mechanism di Lombok dan REDD+ di Tasik Serkap, Riau. Kegiatan lain, yaitu kemitraan antara Seoul National University dengan konsorsium perguruan tinggi Kehutanan se-Indonesia dengan forum Perhutani yang dinamakan kegiatan Eco-Edu Tourism Forest.
 
Dalam kerjasama ini pula telah dididik 82 staf yang disekolahkan S2 dan S3. Selain itu diangkat pula oleh Siti Nurbaya, proyek dukungan Korea, yaitu Restorasi Sungai Ciliwung yang baru dilaksanaka tahun lalu bersama Kementerian Lingkungan Hidup.

"Saya juga mengusulkan untuk dapat dibangun bersama Ruang Terbuka Hijau dalam bentuk Arboretum atau Kebun Raya dan sistem serta piranti lunak dalam rangka pengendalian tata ruang (law enforcement)," pungkasnya.

(zal/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads