Ketika Anak-anak SD Melukis Potret Korupsi di Indonesia

Jakarta -

Sebanyak 100 anak usia PAUD dan SD mengikuti lomba gambar dengan tema korupsi yang diadakan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW). Dengan penuh semangat mereka berimajinasi tentang bayangan perilaku korupsi yang saat ini tengah membudaya di berbagai kalangan.

"Koruptor itu orang yang suka ambil uang negara," ujar salah seorang peserta, Fikri (12) usai menggambar di Museum Nasional, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (14/12/2014).

"Aku tadi gambar perkotaan supaya nggak ada korupsi lagi di kota-kota," lanjutnya ketika ditanya gambar yang dibuatnya.

Lain lagi dengan Fadil (11) yang menggambar aksi saling contek ketika ulangan berlangsung di sekolah. Menurutnya, mencontek merupakan salah satu bentuk korupsi kecil-kecilan yang kalau terus dibiarkan bisa mendarah daging.

"Gambar menyontek karena itu salah satu perilaku nggak jujur. Korupsi itu kan nggak jujur," kata anak yang duduk di bangku kelas 5 SD itu.

Lomba menggambar menjadi salah satu agenda kegiatan 'Demokrasi Tanpa Korupsi' yang digagas ICW. Mereka kemudian berkeliling menyaksikan pameran karikatur koruptor, poster, kartu surat dan surat untuk Presiden Jokowi.

Tidak sedikit dari anak-anak yang berfoto dengan para standing karikatur koruptor tersebut. Karikatur itu terdiri dari Angelina Sondakh, Akil Mochtar, Gayus Tambunan, Nazaruddin dan Luthfi Hasan Ishaq.

Acara dilanjutkan dengan diskusi dengan mengusung tema '1001 Cara Anak Muda Mengawal Pemerintahan'. Rencananya, Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) dan Wakil Ketua KPK Bambang Wijayanto dijadwalkan hadir dalam kegiatan tersebut. Mereka akan menyampaikan orasi budaya bertemakan korupsi.

(aws/mpr)