Mehdi Masroor Biswas bekerja dengan seorang konglomerat bidang makanan India di kota Bangalore. Dia diyakini mengelola akun Twitter bernama @ShamiWitness yang dianggap menjadi propaganda ISIS.
Akun Twitter itu tercatat memiliki 17.700 follower, termasuk banyak pelaku jihad asing, hingga akhirnya ditutup oleh pengelola Twitter usai media Inggris Channel 4 News memberitakan wawancaranya dengan Biswas pada Kamis (11/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia (Biswas-red) telah dibawa ke tahanan," terang kepala kepolisian setempat, Jenderal LR Pachuau kepada AFP.
Kepolisian menggerebek rumah Biswas yang ada di kawasan elite di pinggiran Bangalore, pada Sabtu (13/12) dini hari dan menyita sejumlah dokumen penting serta foto dan literatur berbau militan di dalam rumah tersebut.
Dalam wawancaranya dengan Channel 4 News, Biswas mengaku dirinya tidak bergabung dengan ISIS secara personal karena keluarga sangat bergantung secara finansial kepadanya.
"Jika saya memiliki kesempatan untuk meninggalkan semuanya dan bergabung dengan mereka, maka saya akan melakukannya," ucap Biswas dikutip Channel 4 News.
Media setempat, Press Trust of India menyebut bahwa Biswas kemungkinan akan dijerat dakwaan cyber terrorism dan terancam hukuman maksimal penjara seumur hidup.
(nvc/gah)