Menteri Susi Dijadikan Contoh Bahwa Pendidikan Tak Hanya di Sekolah

Menteri Susi Dijadikan Contoh Bahwa Pendidikan Tak Hanya di Sekolah

- detikNews
Sabtu, 13 Des 2014 16:23 WIB
Jakarta - Penerapan kurikulum pendidikan di Indonesia saat ini masih menuai pro dan kontra. Padahal menurut pengamat pendidikan Rhenald Kasali, kurikulum bukanlah kontributor utama dalam dunia pendidikan.

Rhenald mencontohkan, Menteri Susi yang diketahui hanya berijazah SMP, dapat begitu menonjol dengan gebrakan-gebrakan barunya dalam dunia perikanan dan kelautan. Perempuan nyentrik ini bahkan sebelumnya telah melalangbuana di dunia internasional dalam bisnis ekspor ikan.

"Menteri Susi adalah salah satu cerminan bahwa manusia bisa belajar di luar sekolah. Jadi kalau sekarang kita mengandalkan sekolah, seperti yang disebutkan, bahwa komponen kurikulum hanya 5 persen," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rhenald mengatakan, banyak orang tua yang berpikir bahwa aspek kognitif sangat penting bagi anak. Sementara menurutnya, yang lebih utama adalah meta kognitif.

"Misalnya orang tua yang mengeleskan anaknya matematika. Dia kemudian paling pandai dalam berhitung di kelasnya. Tapi apakah itu jaminan dia bisa bersaing di dunia global setelah dewasa?" ujarnya.

Saat ini, metode yang diajarkan di sekolah-sekolah di Indonesia terlalu banyak menghafal. Padahal menurutnya yang paling penting adalah cara berpikir kritis.

"Pendidikan di zaman baru ini tidak mudah. Ini zaman ketidakpastian," kata pendiri lembaga Rumah Perubahan ini.

Untuk itu, butuh perjuangan besar agar bangsa kita bisa bersaing dalam kancah internasional. "Anak-anak kita harus dididik keluar dari zona nyaman," tutupnya.

(kff/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads