Kurikulum 2013 Disetop, Menteri Anies Minta Kepsek dan Kadis Tak Khawatir

Kurikulum 2013 Disetop, Menteri Anies Minta Kepsek dan Kadis Tak Khawatir

- detikNews
Sabtu, 13 Des 2014 14:24 WIB
Jakarta - Mendikbud Anies Baswedan meminta agar kepala sekolah dan kepala dinas di daerah tidak khawatir tentang penghentian sementara Kurikulum 2013. Terkait buku yang sudah dipesan, Anies berpesan agar semua pihak tetap mematuhi kontrak yang sudah diteken.

"Kepala dinas jangan takut urusan administratif. Kontrak (pengadaan buku) dijalankan saja. Buku dirikimkan saja ke sekolah," kata Anies usai diskusi Perspektif Indonesia yang digelar Smart FM di Restoran Gado-gado Boplo, Jl Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/12/2014).

Kekhawatiran ini memang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Berdasarkan temuan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), ada sekolah yang dipaksa tetap menerapkan Kurikulum 2013 dengan alasan sudah menggunakan anggaran untuk membeli buku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies mengingatkan agar sekolah tetap membayar buku-buku yang sudah dipesan. Oleh sebab itu, pihak percetakan juga tidak perlu khawatir ada penyalahgunaan kontrak.

"Buku diterima, sekolah wajib membayar sesuai jumlah buku yang diterima. Untuk sementara, dimanfaatkan di perpustakaan. Ketika sudah siap, baru dipakai di kelas," ujar mantan Rektor Universitas Paramadina ini.

Saat ini, Kurikulum 2013 diterapkan di 3% sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia sebagai bentuk percontohan. Secara bertahap, semua sekolah akan kembali menjalankan kurikulum tersebut. Anies meminta semua pihak tidak membatasi diri dengan hambatan-hambatan administratif.

"Ke semua pihak, yuk kita nomor satukan anak-anak didik," ajak Anies.

(imk/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads