"Dalam pidato terakhir, Setya Novanto sampaikan tidak ada KIH dan KMP. Coba diingat. Tentu pimpinan yang dipegang omongannya, dia harus buktikan," kata Maruarar di sela Seminar Nasional di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Cirendeu, Tangsel, Sabtu (13/12/2014).
"Kita akan tagih itu. Kita akan ingatkan kalau dia tidak tepati," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"โKonstelasi politik pasti berubah karena Perpu Pilkada yang tadinya tidak mendukung jadi mendukung. Minimal mayoritas anggota DPR mendukung, maksimal aklamasi," papar Ara soal perpu.
"Jadi kita bikin analisa dan prediksi. Menurut saya bunuh diri kalau tidak dukung Pilkada langsung!" imbuh politisi dapil Jabar itu.
Pidato Setya Novanto dimaksud disampaikan dalam rapat paripurna penutupan masa sidang DPR periode pertama, pada Jumat (5/12) lalu. Bahkan saat itu disusul dengan proses pemotongan tumpeng usai paripurna.
"Tidak ada lagi KIH atau KMP, yang ada keluarga besar Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia," kata Setya Novanto di forum paripurna.
(iqb/mad)