Begini Tangis Haru Siswa SD saat Lepas Kepergian Een Sukaesih

Sumedang, - Dunia pendidikan Indonesia baru saja kehilangan pejuang pendidikan asal Sumedang, Jawa Barat, Een Sukaesih. Kontribusinya dalam dunia pendidikan negeri sangat besar, sehingga tak heran banyak sekali yang mengantarkan kepergian Een Sukaesih ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Ratusan orang, termasuk pejabat tinggi Jawa Barat sera ratusan siswa SD turut mengikuti prosesi pemakaman, mulai dari salat jenazah hingga penguburan jenazah di TPU Lio, yang berjarak sekitar 1 kilometer dari kediaman Een Sukaesih di usun Batu Karut RT 01/002, Desa Ciberuem Wetan, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Tangis ratusan siswa SD pun pecah, saat jenazah akan dikuburkan ke liang lahat.

Sambil berangkulan dan bertangisan, para siswa SD yang memilii banyak sekali kenangan manis dengan Een Sukaesih juga melantunkan lagu 'Terima Kasih Guru'. Hal tersebut sontak membuat proses pemakaman berlangsung haru, beberapa pelayat juga ikut meneteskan air matanya.

Tak hanya siswa SD yang mengungkapkan rasa kehilangannya, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan juga turut mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas kepergian guru sehebat Een Sukaesih.

"Telah berpulang sosok yang dicintai murid-muridnya, yang dicintai keluarganya, yang dicintai kita semua. Dari rakyat kecil hingga presiden. Kita tahu sepak terjangnya saat beliau masih hidup, dedikasinya demi kemajuan anak-anak bangsa," ujar Aher saat memberikan sambutan di rumah duka, Sabtu (13/12/2014).

Belasan karangan bunga duka cita juga memenuhi kediaman Een Sukaesih. Salah satunya dari mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yuhdoyono (SBY) yang pada Februari 2014 lalu bersama Ani Yudhoyono sempat mengunjungi Een Sukaesih yang saat itu masih terbaring lemah di rumahnya.

Een Sukaesih meninggal dunia pada Jumat (11/12) pukul 15.20 WIB. Een meninggal di RSUD Sumedang setelah beberapa hari dirawat karena mengalami muntah-muntah dan tak ada asupan nutrisi ke dalam tubuhnya.


(rni/mad)