Kisah Ali, Nelayan Pengebom yang Beralih Jadi Aktivis Peduli Lingkungan

Kisah Ali, Nelayan Pengebom yang Beralih Jadi Aktivis Peduli Lingkungan

- detikNews
Sabtu, 13 Des 2014 02:23 WIB
Derawan - Muhammad Ali adalah seorang nelayan yang sedari dulu menjadi nelayan di Tanjung Batu, Derawan, Kalimantan Timur. Nelayan yang sebelumnya mencari ikan dengan cara tidak benar tersebut berubah menjadi nelayan yang sangat peduli lingkungan. Kok bisa?

Ali bercerita mengapa dirinya akhirnya menyadari bahwa menjadi nelayan yang baik ialah nelayan yang peduli lingkungan. Ali mengaku dari tahun 1995 hingga 2000 dirinya mengambil ikan dengan cara tidak benar yakni pakai bom dan sianida.

"Lalu saya terpikir kenapa merusak lingkungan sendiri. Saya berfikir nenek saya saja tak pernah nanam karang, bapak saya tidak pernah nanam karang. Kenapa saya rusak?," ujar Ali dalam diskusi bersama Jaringan Nelayan (JALA) dan wartawan dalam rombongan The Nature Converancy (TNC), di Tanjung Batu, Jumat (12/12/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah menyadari hal tersebut, Ali bertemu dengan relawan JALA yang berada di Tanjung Batu. Saat itu JALA berdiri karena melihat nasib nelayan yang dulunya berpenghasilan cukup, tapi mulai berkurang lantaran cara penangkatan ikan yang tak benar membuat ikan-ikan pergi.

"Saya juga berfikir kalau hutan kan ada yang nanam sedangkan terumbu karang tidak. Kalau terus-terusan begini saya tidak bisa kawin. Akhirnya saya berpindah," ujar Ali.

Ali mengatakan, setelah bergabung dengan JALA dan sadar dengan lingkungan, dirinya juga mulai mengikuti patroli untuk menangkap para nelayan nakal. Selain itu, JALA juga memberikan pelatihan dan pembinaan kepada nelayan-nelayan yang berada di Tanjung Batu.

"Daerah Tanjung Batu ini bagus, sangat disayangkan kalau ini hancur. Lebih bagus dijaga. Kalau mau kerja di kantoran tidak mungkin karena dari kecil saya di laut," terang Ali.

Saat ini Ali telah menjabat menjadi Wakil Ketua JALA. Bersama Ketua JALA, Welianson, dia sering melakukan Patroli untuk menangkap nelayan yang bandel.

"Karena program besar JALA sendiri ialah menjaga terumbu karang, mangrove, biota laut dan pemberdayaan masyarakat," tutupnya.

(spt/ros)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads