Pemerintah Rusia ikut mengomentari laporan Senat Amerika Serikat soal interogasi sadis CIA. Rusia mendorong dunia internasional untuk mendesak AS merilis lebih detail soal pelanggaran HAM dalam praktik interogasi tersebut.
Seperti dilansir AFP, Jumat (12/12/2014), Rusia mengaku terkejut mengetahui laporan tersebut. Menurut Rusia, AS yang merupakan mantan musuhnya dalam perang dingin tersebut, bukanlah panutan yang tepat bagi praktik demokrasi.
"Kontennya mengejutkan. Data yang dipublikasi merupakan bukti terbaru adanya pelanggaran HAM secara sistemik oleh otoritas AS," tegas utusan HAM pada Kementerian Luar Negeri Rusia, Konstantin Dolgov.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dolgov menyatakan, sebagian besar isi laporan setebal 500 halaman yang dirilis ke publik oleh Komisi Intelijen Senat AS soal interogasi sadis CIA tersebut, tetap dirahasiakan. Bahkan dengan beberapa bagian diblok tinta hitam agar tidak bisa dibaca.
Dia menyerukan kepada aktivis serta organisasi HAM internasional untuk menekan AS agar merilis seluruh informasi soal praktik interogasi sarat penyiksaan oleh CIA kepada publik, tanpa ditutup-tutupi.
Lebih lanjut, Dolgov juga menyerukan adanya penyelidikan langsung terhadap peran negara-negara lain yang mengizinkan CIA menjalankan penjara rahasia di wilayah masing-masing. Mantan Presiden Polandia Aleksander Kwasniewski untuk pertama kali pada Rabu (10/12) mengakui, negaranya memang menjadi lokasi penjara rahasia CIA.
(nvc/ita)