Waspadai Komplotan Copet 'Kotoran Burung' di Kopaja

Kejahatan Jalanan

Waspadai Komplotan Copet 'Kotoran Burung' di Kopaja

- detikNews
Kamis, 11 Des 2014 14:37 WIB
Foto: Ilustrasi Kopaja
Jakarta - Metromini atau Kopaja sering menjadi tempat beraksinya para pencopet. Kondisi penumpang yang padat dan berdesakan membuat aksi mereka luput dari perhatian korban.

Seperti yang dialami oleh Amie, korban pencopetan di Kopaja 19 jurusan Tanah Abang-Ragunan. Kejadian ini dilaminya pada Sabtu (6/12/2014) lalu. Saat itu Amie yang merupakan karyawan swasta ini naik Kopaja dari FX menuju Sarinah.

"Saat naik, Kopaja penuh sesak. Kemudian banyak penumpang yang turun di Stasiun Sudirman, karena tujuan saya ke Cikini, saya berpikir akan turun di Sarinah saja untuk kemudian mengambil taksi dari sana," cerita Amie dalam surat elektronik yang kirimkan ke redaksi@detik.com, Kamis (11/12/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selepas Sudirman, penumpang di Kopaja hanya tersisa Amie dan empat orang pria yang duduknya berjauhan. Amie tak menaruh curiga apapun terhadap mereka.

"Mereka kelihatan tidak saling kenal, makanya saya tidak curiga," ucapnya.

Saat Amie akan turun di Sarinah, keempat pria itu juga ikut bersiap turun. Posisinya, dua pria di depan pintu dan dua di belakang Amie.

"Ketika turun, satu orang di belakang menepuk pundak saya dan berkata ada kotoran burung di punggung saya. Saya sontak sibuk meraba ke belakang punggung sambil berjalan untuk turun dari Kopaja," ujar Amie.

Ternyata, tepukan di pundak itu hanya modus yang biasa dilakukan oleh komplotan pencopet itu. Saat kaki Amie menginjak aspal jalan, dia sadar headphone yang dikenakannya sudah tidak mengalunkan musik yang diputar sejak dia naik Kopaja.

"Ketika saya cek, saya tidak bisa menemukan HP saya lagi, sementara Kopaja sudah melaju kencang dan pria yang turun bersama saya sudah lari," katanya.

Tukang ojek setempat mencoba menawarkan untuk mengejar pencopet tersebut. Amie pun ikut naik motor mereka. Namun ternyata Amie malah dibawa ke perkampungan sepi.

"Mereka membawa saya ke perkampungan sepi. Saya minta turun di jalan saja dan akhirnya naik taksi menuju rumah," tutupnya.

Amie berpesan, agar para penumpang terutama wanita berhati-hati jika naik kendaraan umum dan jangan mudah percaya terhadap orang yang baru dikenal.

(slm/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads